Selasa 04 Oct 2022 13:06 WIB

Hindari Dakwaan Penyerangan, Bintang Tenis Ini Beralasan Sakit Mental

Finalis Wimbledon itu menulis tentang perjuangan kesehatan mentalnya.

Red: Gilang Akbar Prambadi
 Petenis Australia Nick Kyrgios dengan trofi runner-up setelah final tunggal putra melawan petenis Serbia Novak Djokovic pada hari keempat belas kejuaraan tenis Wimbledon di London, Ahad (10/7/2022)..
Foto: AP/Kirsty Wigglesworth
Petenis Australia Nick Kyrgios dengan trofi runner-up setelah final tunggal putra melawan petenis Serbia Novak Djokovic pada hari keempat belas kejuaraan tenis Wimbledon di London, Ahad (10/7/2022)..

REPUBLIKA.CO.ID, SIDNEY -- Superstar dunia tenis Nick Kyrgios akan berupaya agar tuduhan penyerangan yang ditujukan kepadanya dibatalkan dengan alasan kesehatan mental, media Australia melaporkan, Selasa (4/10/2022). Pengacara Kyrgios mewakili petenis tersebut muncul di persidangan pengadilan Wilayah Ibu Kota Australia, tempat dia menghadapi tuduhan penyerangan.

Petenis Australia berusia 27 tahun, yang memang tidak diharuskan hadir dalam sidang administratif, itu tengah berada di Tokyo untuk ambil bagian dalam Japan Open.

Baca Juga

Pengacaranya, Michael Kukulies-Smith, meminta penundaan untuk memberikan waktu agar penilaian kesehatan mental dilakukan, menurut sejumlah media, termasuk ABC dan Sydney Morning Herald, seperti disiarkan AFP.

Menurut pemberitaan media Australia, Kukulies-Smith mengatakan masalah kesehatan mental kliennya sudah diketahui, dan dia akan berusaha agar tuduhan itu dihentikan.

Finalis Wimbledon itu menulis tentang perjuangan kesehatan mentalnya di sebuah unggahan Instagram awal tahun ini, dan mengatakan bahwa dia berjuang melawan depresi.

"Saya merasa seolah-olah saya tidak bisa berbicara atau mempercayai siapa pun," tulis Kyrgios di samping foto dirinya dari tahun 2019.

"Saya telah melalui saat-saat ketika sepertinya getaran energik positif itu tidak akan pernah menjadi kenyataan."

Petenis peringkat 20 dunia itu bermain di turnamen pertamanya sejak kalah pada perempat final US Open bulan lalu.

Dia mengatakan sebelumnya pada hari Senin bahwa dia telah menangani kasus itu "selama berbulan-bulan" dan menjalaninya "hari demi hari."

"Ada begitu banyak yang bisa saya kendalikan dan saya mengambil semua langkah dan menghadapinya di luar lapangan," Kyrgios di Tokyo.

"Saya hanya bisa melakukan apa yang saya bisa dan saya di sini di Tokyo dan hanya mencoba memainkan tenis yang bagus, melanjutkan momentum itu dan hanya mencoba melakukan pekerjaan saya -- dan itu adalah bermain tenis, bermain lah dengan baik. Itu saja."

Kyrgios menjadi favorit untuk memenangi pertandingan babak pertama melawan petenis Taiwan Tseng Chun-hsin, yang berada di peringkat 87 dunia.

Kyrgios meraih ketenaran di Wimbledon pada 2014 saat berusia 19 tahun, ketika mengalahkan Rafael Nadal dalam perjalanannya ke perempat final.

Berjuang untuk kembali bersinar, Kyrgios akhirnya meraih hasil yang cukup baik di Grand Slam baru-baru ini.

Dia memenangi gelar ganda putra Australian Open bersama Thanasi Kokkinakis pada Januari 2022, sebelum kalah di final Wimbledon dari Novak Djokovic pada Juli.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement