REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Berandalan atau geng motor tengah menjadi fenomena tersendiri di Kabupaten Bogor. Dari hasil penelitian, kajian, dan data-data Polres Bogor, muncul juga beberapa geng motor baru.
Wakapolres Bogor, Kompol Wisnu Perdana Putra, memgatakan, seluruh geng motor tersebut tengah dalam tahap mencari identitas atau jati diri. “Yang mereka lakukan apa? Tantangan yang berdampak pada tindak pidaana maupun kriminalitas. Jadi tantangannya seperti menjambret, melukai orang, merusak fasum, dan banyak tantangan dari berandalan motor baru,” ungkap Wisnu, Rabu (5/10/2022).
Wisnu mengungkapkan, Polres Bogor tidak mentoleransi segala bentuk aksi geng motor. Apalagi aksi mereka merugikan dan mengganggu keamanan serta ketertiban masyarakat.
Di samping itu, sambung Wisnu, para geng motor ini juga menebar teror dan ancaman melalui media sosial. Salah satu contohnya yakni geng motor yang beraksi di wilayah Ciseeng, Kabupaten Bogor.
Oleh karena itu, Wisnu mengatakan, Polres Bogor melakukan banyak imbauan terhadap anak-anak muda. Baik melalui kunjungan Polres Bogor maupun Polsek jajaran.
Ini memamg mencoba untuk mengubah pandangan dan pola pikir anak-anak muda sekarang. Dorongan-dorongan ini banyak muncul karena ada tren untuk mengikuti. "Tren yang menganggap hal-hal tersebut adalah keren. Ini harus kita ubah pandangannya,” tegasnya.
Selain itu, lanjut dia, pihaknya juga berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor untuk bersama-sama mengubah pola pikir anak-anak muda. Terutama yang masih duduk di bangku SMP dan SMA.