Jumat 07 Oct 2022 14:06 WIB

Menhub: Pelabuhan Sanur Buat Wisatawan Tambah Durasi Liburan di Bali

Selain Pelabuhan Sanur, juga dibangun Pelabuhan Sampalan dan Pelabuhan Bias Munjul.

Wisatawan turun dari kapal cepat setiba di Pelabuhan Sanur, Denpasar, Bali, Jumat (9/9/2022).Dampak kenaikan bahan bakar minyak (BBM) berimbas pada tarif tiket penyeberangan dari Pelabuhan Sanur, Denpasar menuju Nusa Penida, Klungkung yang mengalami kenaikan sejak Rabu (7/9) yaitu dari Rp75.000 menjadi Rp100.000 per orang untuk penumpang domestik dan untuk wisatawan mancanegara dari Rp150.000 menjadi Rp200.000 per orang.
Foto: ANTARA/Nyoman Hendra Wibowo
Wisatawan turun dari kapal cepat setiba di Pelabuhan Sanur, Denpasar, Bali, Jumat (9/9/2022).Dampak kenaikan bahan bakar minyak (BBM) berimbas pada tarif tiket penyeberangan dari Pelabuhan Sanur, Denpasar menuju Nusa Penida, Klungkung yang mengalami kenaikan sejak Rabu (7/9) yaitu dari Rp75.000 menjadi Rp100.000 per orang untuk penumpang domestik dan untuk wisatawan mancanegara dari Rp150.000 menjadi Rp200.000 per orang.

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi usai mengunjungi pembangunan Pelabuhan Sanur di Denpasar menyampaikan harapannya agar setelah dermaga tersebut rampung mampu membuat wisatawan menambah durasi liburan di Provinsi Bali.

"Kita selama ini tahunya Bali Selatan dan Ubud, sedangkan berapa masih pasif. Tapi dengan dibangunnya pelabuhan ini diharapkan ada satu pembangunan pariwisata yang ada di Nusa Penida dan Nusa Ceningan yang masif sehingga wisatawan menambah paling tidak satu hari liburan," katanya di Denpasar, Jumat (7/10/2022).

Baca Juga

Ia mengatakan dengan dibangunnya Pelabuhan Sanur, diikuti Pelabuhan Sampalan Nusa Penida dan Pelabuhan Bias Munjul Nusa Ceningan, Menhub memprediksi turis dengan hobi snorkeling dapat menambah liburan hingga sepekan. Menhub menilai dengan dibangunnya tiga dermaga baru di "Pulau Dewata" itu akan menambah destinasi dengan kualitas yang lebih baik, di mana sebelumnya wisatawan yang hendak menyeberang hanya dilayani dengan kapal sederhana.

"Dulu itu dilayani dengan kapal seadanya tidak punya dermaga, tentu tidak bisa mendatangkan turis secara kualitas maupun kuantitas. Dengan kita bangun Pelabuhan Sanur, Nusa Penida dan Nusa Ceningan dengan kualitas yang baik kita harapkan turisnya secara kualitas levelnya naik," katanya.

Selain untuk memanjakan wisatawan, Menhub melihat Pelabuhan Sanur, Pelabuhan Sampalan, dan Pelabuhan Bias Munjul dapat memberi kesempatan bagi investor dan masyarakat dalam mengembangkan usaha ketika jumlah wisatawan meningkat.

"Akan kita hadirkan beberapa restoran dengan cita rasa Bali. Itu bukan sekadar memanjakan selera turis tetapi kita dapat uang, kalau kita dapat uang maka fasilitas ini bisa dikelola dengan baik, bisa mensubsidi," kata Budi Karya Sumadi.

Pelabuhan Sanur sendiri hingga saat ini pembangunannya telah mencapai 96 persen. Gubernur Bali Wayan Koster menargetkan pelabuhan tersebut dapat diresmikan pada penghujung Oktober 2022 nanti.

"Saya kira akhir Oktober sudah bisa diselesaikan sehingga menteri bisa laporkan pada presiden sekiranya Oktober akhir bisa diresmikan oleh Presiden karena beliau akan berkunjung ke Bali pada akhir bulan," katanya.

Ia menambahkan bahwa selain untuk wisatawan, pelabuhan yang menghubungkan Sanur dengan Nusa Penida dan Nusa Ceningan ini akan menambah kualitas pelayanan penyeberangan bagi masyarakat lokal, utamanya yang hendak melaksanakan persembahyangan dan upacara adat.

Ia menjelaskan bahwa pelabuhan tersebut dibangun menggunakan APBN dengan total ketiganya mencapai Rp 563 miliar. "Diharapkan dengan adanya pelabuhan ini dapat menambah pertumbuhan ekonomi dengan banyak diisi pengusaha-pengusaha lokal, sehingga masyarakat dapat berdaya dan Kota Denpasar mendapat tambahan pendapatan hasil daerah (PHD)," tutur Wayan Koster.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement