REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Nasser Kaanani mengatakan pada Senin (10/10/2022), warga asing yang berkunjung ke negara itu harus menghormati undang-undang yang berlaku. Pernyataan ini melanjutkan pernyataan pemerintah yang menyalahkan campur tangan asing ketika protes kematian Mahsa Amini dalam tahanan polisi terus berlanjut.
"Iran adalah negara yang aman ... Kami mengharapkan orang asing yang mengunjungi Iran untuk pariwisata dan bisnis ... tujuan untuk menghormati hukum kami," kata Kaanani dalam konferensi pers yang disiarkan televisi.
Bulan lalu, Iran mengatakan telah menangkap sembilan warga Eropa karena memiliki peran dalam kerusuhan atas kematian Amini. Demonstrasi anti-pemerintah meletus pada 17 September di kampung halaman Amini di Saqez.
Unjuk rasa tersebut pun kini telah berubah menjadi tantangan terbesar bagi para pemimpin ulama Iran selama bertahun-tahun. Banyak orang yang turun ke jalan akhirnya menyerukan jatuhnya Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei.
Protes nasional itu pun telah menerima dukungan internasional yang luas. Kondisi tersebut mendorong Iran untuk menyerang para pengkritiknya dengan menuduh Amerika Serikat dan Israel mengeksploitasi kerusuhan untuk mencoba mengacaukan negara yang sudah terkena sanksi akibat pengembangan nuklir.