REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Era dinosaurus punah karena adanya asteroid datang selebar delapan mil. Asterorid tersebut juga menyebabkan salah satu tsunami terdahsyat kala itu dengan gelombang setinggi satu mil, menabrak garis pantai di seluruh planet.
Para ilmuwan telah lama meneliti kawah tumbukan Chicxulub yang terletak di bawah Semenanjung Yucatán di Meksiko selatan. Kawah itu merupakan dampak dari serangan asteroid yang mengubah planet bumi sekitar 66 juta tahun lalu.
Dalam sebuah studi baru yang diterbitkan Selasa di jurnal AGU Advances, para peneliti menggunakan model komputer untuk memahami bagaimana lautan bumi terpengaruh. “Setiap tsunami yang didokumentasikan secara historis tidak ada artinya dibandingkan dengan dampak global seperti itu," kata penulis studi dalam sebuah pernyataan.
Hanya dalam dua menit setelah tumbukan, gelombang setinggi hampir tiga mil dihasilkan oleh material yang dikeluarkan. Beberapa menit setelahnya, gelombang itu mereda menjadi sepertiga lalu bergerak sekitar 140 mil melintasi lautan ke segala arah. Material yang terlempar ke langit tercebur kembali ke lautan yang menimbulkan gelombang, bisa mencapai bermil-mil ke langit.
Dilansir CNET, Kamis (6/10/2022), tim peneliti menggunakan superkomputer dan dua model tsunami untuk menilai seberapa besar hal ini. Model tersebut memberikan hasil yang hampir sama dan menunjukkan sebagian besar wilayah pesisir di dunia terkena dampak sampai batas tertentu. Mereka menemukan dalam waktu dua hari, pantai-pantai di bumi dihantam gelombang besar.
Untuk mencoba memverifikasi apa yang diungkapkan model, tim juga melihat inti laut dalam yang memberikan catatan berlapis sejarah sejarah geologi bumi. Mereka fokus pada area yang dikenal sebagai batas K-Pg.
Meninjau 120 catatan inti laut dalam dari seluruh dunia, mereka mampu menunjukkan dampak cekungan laut yang terganggu di seluruh planet. Dampaknya telah menciptakan arus bawah laut yang sangat kuat sehingga semua sedimen tercampur dan terkikis.