Selasa 11 Oct 2022 21:51 WIB

Ridwan Kamil Bantu Balita Pengidap Apert Syndrom Asal Rancaekek

Arini sejak kecil telah ditinggalkan oleh ibu kandungnya karena pergi menjadi TKW.

Rep: arie lukihardianti/ Red: Hiru Muhammad
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memberikan bantuan kemanusiaan kepada Arini Supriatna (4), balita pengidap penyakit apert syndrome dan apert hand bilateral asymmetry di Gedung Sate Kota Bandung, Selasa (11/10/2022).
Foto: istimewa
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memberikan bantuan kemanusiaan kepada Arini Supriatna (4), balita pengidap penyakit apert syndrome dan apert hand bilateral asymmetry di Gedung Sate Kota Bandung, Selasa (11/10/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memberikan bantuan kemanusiaan kepada Arini Supriatna (4), balita pengidap penyakit apert syndrome dan apert hand bilateral asymmetry di Gedung Sate Kota Bandung, Selasa (11/10/2022). 

Arini sejak kecil telah ditinggalkan oleh ibu kandungnya karena pergi menjadi TKW. Sementara ayahnya, meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas. Arini tumbuh dengan kelainan pada kepala dan tangannya tumbuh tidak sempurna. Jari - jari tangannya tampak tidak simetris. 

Baca Juga

Kini, Arini dirawat oleh kedua orang tua angkatnya Ibu Dede (57) dan Bapak Supriatna (52), di Rancaekek, Kabupaten Bandung.  Selama dirawat oleh Ibu Dede dan Bapak Supriatna, Arini belum pernah sekalipun mendapatkan bantuan. Padahal, Arini harus melakukan pemulihan dari penyakitnya dengan nominal yang lumayan mahal. 

Namun, akhirnya usaha Ibu Dede menemui titik terang, ia mengetahui ada unit kemanusiaan Jabar Quick Response dari Google. Setelah itu, ia menghubunginya dan hari ini bisa bertemu dengan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil sekaligus diberikan bantuan. 

"Saya bersama salah satu warga Jawa Barat Arini Supriatna usia 4 tahun punya penyakit dan permasalahan di kepalanya sehingga berdampak pada perkembangan fisiknya," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil.

Kondisi Arini sangat mengharukan ketika ditinggal oleh kedua orang tua kandungnya.  "Yang mengharukan, ia ditinggalkan oleh ibu kandungnya entah kemana, kemudian akhirnya karena bapaknya sudah meninggal dunia, diasuh oleh Pak Supriatna dan Ibu Dede di sebuah tempat di Rancaekek," katanya.

Emil mendoakan agar keluarga baru dengan beberapa keterbatasan ini bisa hidup bahagia hingga akhir hayat kelak.  "Kita doakan keluarga baru ini diberikan keberkahan, kemudahan walaupun masing-masing beliau punya ujian. Terus kalau ada apa-apa kabari lewat JQR untuk kemanusiaan," katanya. 

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تَقْتُلُوا الصَّيْدَ وَاَنْتُمْ حُرُمٌ ۗوَمَنْ قَتَلَهٗ مِنْكُمْ مُّتَعَمِّدًا فَجَزَۤاءٌ مِّثْلُ مَا قَتَلَ مِنَ النَّعَمِ يَحْكُمُ بِهٖ ذَوَا عَدْلٍ مِّنْكُمْ هَدْيًاۢ بٰلِغَ الْكَعْبَةِ اَوْ كَفَّارَةٌ طَعَامُ مَسٰكِيْنَ اَوْ عَدْلُ ذٰلِكَ صِيَامًا لِّيَذُوْقَ وَبَالَ اَمْرِهٖ ۗعَفَا اللّٰهُ عَمَّا سَلَفَ ۗوَمَنْ عَادَ فَيَنْتَقِمُ اللّٰهُ مِنْهُ ۗوَاللّٰهُ عَزِيْزٌ ذُو انْتِقَامٍ
Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu membunuh hewan buruan, ketika kamu sedang ihram (haji atau umrah). Barangsiapa di antara kamu membunuhnya dengan sengaja, maka dendanya ialah mengganti dengan hewan ternak yang sepadan dengan buruan yang dibunuhnya, menurut putusan dua orang yang adil di antara kamu sebagai hadyu yang dibawa ke Ka‘bah, atau kafarat (membayar tebusan dengan) memberi makan kepada orang-orang miskin, atau berpuasa, seimbang dengan makanan yang dikeluarkan itu, agar dia merasakan akibat buruk dari perbuatannya. Allah telah memaafkan apa yang telah lalu. Dan barangsiapa kembali mengerjakannya, niscaya Allah akan menyiksanya. Dan Allah Mahaperkasa, memiliki (kekuasaan untuk) menyiksa.

(QS. Al-Ma'idah ayat 95)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement