Kamis 13 Oct 2022 11:39 WIB

Resmikan Vaksin Indovac, Jokowi Ingin Bio Farma Berperan dalam Kemandirian Kesehatan

Bio Farma merupakan sebuah perusahaan produsen vaksin terbesar di Asia Tenggara.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Gita Amanda
Presiden Joko Widodo memberikan sambutan pada Peluncuran Vaksin IndoVac di PT Bio Farma (Persero), Jalan Pasteur, Kota Bandung, Kamis (13/10/2022). Presiden Joko Widodo secara resmi meluncurkan vaksin Covid-19 bernama IndoVac yang diproduksi oleh PT Bio Farma (Persero). Vaksin IndoVac tersebut mulai diproduksi secara massal pada Kamis (13/10/2022) dengan target mencapai 20 juta dosis dan akan meningkat 40 juta dosis pada tahun 2023. Republika/Abdan Syakura
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Presiden Joko Widodo memberikan sambutan pada Peluncuran Vaksin IndoVac di PT Bio Farma (Persero), Jalan Pasteur, Kota Bandung, Kamis (13/10/2022). Presiden Joko Widodo secara resmi meluncurkan vaksin Covid-19 bernama IndoVac yang diproduksi oleh PT Bio Farma (Persero). Vaksin IndoVac tersebut mulai diproduksi secara massal pada Kamis (13/10/2022) dengan target mencapai 20 juta dosis dan akan meningkat 40 juta dosis pada tahun 2023. Republika/Abdan Syakura

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) meluncurkan sekaligus meninjau penyuntikan perdana vaksin Indovac produksi PT Bio Farma di Kota Bandung, Kamis (13/10/2022). Menurut Jokowi, pemerintah akan terus mendorong Bio Farma ikut berperan besar dalam menciptakan kemandirian kesehatan di Indonesia.

Saat ini, kata Jokowi, banyak masyarakat yang belum tahu bahwa Bio Farma merupakan sebuah perusahaan produsen vaksin terbesar di Asia Tenggara. Dalam setahun, bisa memproduksi tiga miliar dosis vaksin dan diekspor ke-153 negara.

Baca Juga

"Biofarma ini adalah produsen yang masuk, produsen vaksin yang masuk lima besar dunia. Dan memproduksi bermacam-macam vaksin baik itu vaksin polio, difteri, meningitis, flu, campak, dan yang terakhir yang kita resmikan pada hari ini adalah vaksin Covid dan kita beri nama Indovac," ujar Jokowi saat memberikan sambutan.

Menurut Jokowi, untuk vaksin polio saja, Bio Farma ini menguasai 70 persen dari pangsa pasar dunia dan menyuplai vaksin polio ke seluruh negara. Ini merupakan hal yang luar biasa dan mulai hari ini pun Indonesia bisa memproduksi vaksin Covid-19 sendiri.

Selain itu, kata Presiden, Bio Farma siap memproduksi vaksin Covid-19 dengan kapasitas di tahun ini kurang lebih 20 juta dosis, tahun depan bisa memproduksi 40 juta dosis, dan kalau memang pasar masih memerlukan bisa produksi sampai 120 juta dosis vaksin.

"Inilah saya kira sebuah kerja keras SDM-SDM muda kita dalam menggarap sebuah vaksin baru dari hulu sampai Hilir. Ini memakan waktu, Indovac dari awal sampai sekarang satu setengah tahun juga diam, nggak pernah bersuara, tahu-tahu jadi Indovac," paparnya.

Pemerintah, kata Jokowi, harusterus mendorong Bio Farma menghasilkan produk-produk yang akan memperkuat ketahanan kesehatan Indonesia.

"Ini Pak Menteri BUMN, Pak Menteri Kesehatan, dorong terus Biofarma sehingga nanti akan betul-betul menghasilkan sebuah revenue yang semakin besar bagi negara dan kita memiliki kemandirian berdikari betul di dalam urusan vaksin," katanya.

Selesai memberikan sambutan, Presiden bersama para menteri dan Gubernur Jabar Ridwan Kamil menyentuh tombol sebagai simbol telah resmi diluncurkannya vaksin Indovac. Kemudian dilanjutkan dengan penyuntikan vaksinasi perdana menggunakan Indovac.

"Dengan mengucap Bismillahirrahmanirrahim, pada pagi hari ini saya luncurkan vaksin Indovac produksi PT Biofarma Bandung," kata Jokowi.

Sementara menurut Dirut PT Biofarma, Honesti Basyir, pada tahap pertama sudah siapkan rencana produksi vaksin Indovac 20 juta dosis. Kemudian kalau dibutuhkan pada tahun depan ditingkatkan menjadi produksi 40 juta dosis.

"Tapi kalau permintaan banyak karena tidak hanya di Indonesia, tetapi juga ada rencana Indonesia untuk berikan bantuan hibah ke negara tertentu, kita juga bisa meningkatkan kapasitas produksi sampai ke 100 juta dosis," paparnya.

Indovac ini, kata dia, bisa digunakan untuk beberapa hal. Pertama untuk pasien primer yaitu bisa dilakukan terutama bagi masyarakat yang belum pernah mendapatkan vaksin Covid-19. Kemudian juga bisa nantinya diberikan untuk booster dewasa, dan pihaknya juga menyiapkan uji klinis untuk bisa diberikan kepada remaja dan anak.

"Nanti kita akan koordinasi lagi dengan Kementerian Kesehatan, tapi memang bisa untuk usia dari mulai dari 6 sampai 11, 12 sampai 17, dan 18 sampai ke usia berikutnya. Ini memang sudah kita lakukan uji klinis, ada juga yang sudah selesai, ada yang masih berlangsung, dan insysalah semuanya bisa digunakan untuk semua lapisan usia," paparnya.

Indovac, kata Honesti, merupakan vaksin produksi anak negeri dari mulai dari hulu ke hilir di Bio Farma. Tentunya, ini menjadi milestone atau titik awal bagi Indonesia bahwa Indonesia sanggup membuat fasilitas yang dibutuhkan untuk penanganan pandemi.

"Kami berharap ini menjadi suatu spirit. Menjadi suatu milestone bagi Indonesia, untuk mengurangi ketergantungan kita terhadap produk impor," katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement