Kamis 13 Oct 2022 12:56 WIB

Pelajaran Hidup dari Kisah Nabi Muhammad dan Pencandu Alkohol

Perilaku Nabi menunjukkan betapa pentingnya mempertahankan pandangan yang positif.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Ani Nursalikah
Nabi Muhammad (ilustrasi). Pelajaran Hidup dari Kisah Nabi Muhammad dan Pencandu Alkohol
Foto: Republika
Nabi Muhammad (ilustrasi). Pelajaran Hidup dari Kisah Nabi Muhammad dan Pencandu Alkohol

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ada beragam pelajaran hidup yang dapat diambil dari kehidupan Nabi Muhammad dan sahabatnya. Salah satunya adalah kisah Nabi Muhammad dan pecandu Alkohol.

Dalam riwayat Al-Bukhari disebutkan ada seorang laki-laki bernama Abdullah yang sangat mencintai Allah dan Nabi. Bahkan, Nabi sampai mengatakan “Sesungguhnya dia mencintai Allah dan Rasul-Nya.”

Baca Juga

Abdullah dikenal sebagai sosok yang senang menyajikan hidangan lezat kepada Nabi. Ketika pedagang membawa makanan seperti mentega atau madu, dia akan mengambilnya lalu memberikannya sebagai hadiah. Kemudian ketika pedagang tersebut meminta uang, Abdullah akan membawa dia ke Nabi.

Lalu, Nabi berkata “Bukankan Anda akan memberikan itu kepada saya sebagai hadiah?” Lalu Abdullah berkata “Ya, Rasulullah, tetapi saya tidak bisa membayarnya.”

Mereka berdua tertawa bersama dan akhirnya Nabi yang membayar tagihan Abdullah. Ini merupakan jenis hubungan dekat yang dimiliki Abdullah dan Nabi.

Sikap Nabi terhadap Abdullah

Meskipun sangat menyayangi Nabi, Abdullah dikenal sebagai seorang pecandu alkohol. Dia sering mabuk sehingga sering kali terlihat berjalan terhuyung-huyung saat berhadapan dengan Nabi. Saking seringnya mabuk, Abdullah harus menerima setiap hukuman dari Nabi.

Karena Abdullah terlalu sering mendapat hukuman, salah seorang sahabat Nabi berkata “Ya Allah kutuk dia! Dia terlalu sering diberi hukuman karena mabuk.”

Nabi menegur sahabatnya itu dan mengatakan “Jangan mengutuk dia karena aku bersumpah demi Allah, jika Anda tahu betapa dia sangat mencintai Allah dan Rasul-Nya,” (HR Bukhari).

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement