Senin 17 Oct 2022 11:29 WIB

Mahasiswa UMM Juara Esai Internet Melalui Topik Pemberantasan Pelecehan Seksual

Mahasiswa UMM raih juara esai di International Scientific Competition Hilarius 2022

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Gita Amanda
Tiga mahasiswa fakultas Ilmu Kesehatan (Fikes) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM meraih juara esai tingkat internasional dalam International Scientific Competition Hilarius 2022 yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Keperawatan Universitas Gajah Mada (UGM), beberapa waktu lalu.
Foto: Dok. Humas UMM
Tiga mahasiswa fakultas Ilmu Kesehatan (Fikes) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM meraih juara esai tingkat internasional dalam International Scientific Competition Hilarius 2022 yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Keperawatan Universitas Gajah Mada (UGM), beberapa waktu lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Tiga mahasiswa fakultas Ilmu Kesehatan (Fikes) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) meraih juara esai tingkat internasional dalam International Scientific Competition Hilarius 2022 yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Keperawatan Universitas Gajah Mada (UGM). Kemenangan ini dapat diperoleh berkat topik tiga cara untuk mengurangi perilaku pelecehan seksual.

Mahasiswa UMM, Ino Ardiansyah, Matsna Wilda Muqorona dan Fariskha Yulfa Nurahma telah saling bahu membahu untuk mengharumkan nama kampus. Mereka mengusung esai berjudul “Strategy to Management Sexual Harassment among Adolescence”.

Baca Juga

Ketua Tim, Fino menyampaikan, ide topik yang diangkat berdasarkan sederet pelecehan seksual teman sebaya semakin lazim. "Baik itu kontak maupun non-kontak yang tidak diinginkan," ucap Fino dalam pesan resmi yang diterima Republika.

Menurut Fino, rata-rata korban kekerasan seksual perempuan dan pelaku kekerasan seksual kebanyakan laki-laki. Namun persepsi tersebut mengakibatkan korban kekerasan seksual hanya pada perempuan. Padahal kenyataannya pelecehan ini tidak hanya terjadi perempuan tetapi juga terjadi pada laki-laki.

Ia menjabarkan terkait tiga strategi yang perlu dilakukan dalam mengurangi fenomena itu. Ketiga startegi tersebut antara lain pencegahan, edukasi dan intervensi perilaku penyimpangan. Semua itu bisa diterapkan di pembelajaran perguruan tinggi maupun sekolah. Bahkan juga bisa dimasukkan dalam kurikulum untuk memberikan pemahaman kepada peserta didik.

“Strategi tersebut perlu mendapatkan dukungan dari berbagai pemangku kepentingan agar dapat diimplementasikan,” ungkapnya.

Dalam mengerjakan esai, mereka bukan tanpa tantangan. Apalagi lomba ini berada di level internasional. Mereka harus benar-benar serius untuk mengasah bahasa inggris, salah satunya saat proses diskusi dan memahami berbagai literatur. Namun ia mengartikan tantangan tersebut sebagai proses pembelajaran agar kelak bisa menjadi manusia yang berkualitas.

Bukan kali pertama Fino mengikuti lomba. Sebelumnya ia pernah mendapatkan medali perunggu di ajang ASEAN Innovative Science Environmental and Entrepreneur Fair dan medali emas di Youth International Science Fair 2022. Ia bersyukur kuliah di UMM karena segudang prestasi yang ia raih. Utamanya Lembaga Semi Otonom (LSO) KIM HIPOTALAMUS yang ia ikuti sejak menjadi mahasiswa baru.

Dari KIM HIPOTALAMUS UMM, dia merasa minat dan potensinya terwadahi. Apalagi dia juga diajari bagaimana belajar cara menulis materi karya tulis ilmiah dan riset secara komprehensif. Kemudian belajar public speaking untuk mempresentasikan hasil tulisan atau riset yang telah dilaksanakan.

Terakhir, ia sangat berharap ide dari esai yang telah dibuat bisa diaplikasikan oleh pemerintah maupun pihak terkait agar Indonesia bisa terbebas dari pelecehan seksual. Apalagi saat ini banyak kasus pelecehan yang terjadi di institusi pendidikan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement