Senin 17 Oct 2022 15:19 WIB

Pujian Setinggi Langit Tony Blair Atas Kinerja Erick Buat BUMN RI Maju Pesat

Tony Blair ungkap rasa hormat terhadap upaya Erick majukan BUMN saat ini.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir dalam acara State Owned Enterprises (SOE) International Conference di Badung, Bali. Mantan Perdana Menteri Inggris, Tony Blair, memuji kinerja Menteri BUMN Erick Thohir dalam melakukan transformasi perusahaan pelat merah sehingga berkembang pesat dalam tiga tahun terakhir.
Foto: BUMN
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir dalam acara State Owned Enterprises (SOE) International Conference di Badung, Bali. Mantan Perdana Menteri Inggris, Tony Blair, memuji kinerja Menteri BUMN Erick Thohir dalam melakukan transformasi perusahaan pelat merah sehingga berkembang pesat dalam tiga tahun terakhir.

REPUBLIKA.CO.ID, BADUNG -- Mantan Perdana Menteri Inggris, Tony Blair, memuji kinerja Menteri BUMN Erick Thohir dalam melakukan transformasi perusahaan pelat merah sehingga berkembang pesat dalam tiga tahun terakhir.

"Rasa hormat yang besar dan mengucapkan selamat kepadanya atas semua perusahaan milik negara yang memiliki kemajuan yang telah dibuat," kata Tony dalam sesi panel diskusi SOE Conference di Nusa Dua Bali, Senin (17/10/2022).

Tony menilai, Indonesia merupakan negara berkembang yang sedang mengalami perkembangan pesat dalam beberapa tahun terakhir. Menurut dia, dibutuhkan keputusan yang tepat dari kebijakan yang tepat oleh pemerintah untuk melakukan transformasi ekonomi.

"Salah satu bagian utamanya adalah di BUMN. Aset senilai 630 miliar dolar AS, yang lebih dari setengah PDB negara. Jika BUMN berkinerja buruk, negaranya tidak akan berhasil," ujar dia.

Lebih lanjut, ia menilai tantangan bagi BUMN cukup sederhana. Salah satunya dengan membangun kemitraan dengan sektor swasta untuk mendukung laju perekonomian nasional lebih kuat.

Keberadaan BUMN, menurut Tony pun seharusnya menjadi platfrom bagi pemeirntah untuk menarik investasi sebesar-besarnya dari publik. Namun, Tony menuturkan harus diakui seringkali pihak swasta yang bekerja sama dengan BUMN tidak cukup disiplin. Persoalan ini dihadapi BUMN di seluruh dunia.

"Negara harus memberi arahan dan memobilisasi sektor swasta sehingga proyek-proyek terstruktur dengan baik dan menambah investasi tambahan. Ini tantangannya," ujar dia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement