Selasa 18 Oct 2022 16:37 WIB

Juri Tetapkan Enam Finalis Kompetisi Think Efficiency 2022

Setiap finalis berkesempatan untuk memenangkan total hadiah senilai Rp 360 juta.

Kompetisi Think Efficiency 2022 menjaring 280 ide inovasi dari berbagai kalangan masyarakat.
Foto: Istimewa
Kompetisi Think Efficiency 2022 menjaring 280 ide inovasi dari berbagai kalangan masyarakat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Shell Indonesia bersama Energy Academy Indonesia (Ecadin) resmi mengumumkan finalis kompetisi 'Think Efficiency 2022'. Kompetisi inovasi tersebut merupakan ajang tahunan yang diselenggarakan sejak tahun 2018, yang bertujuan untuk mendorong lahirnya inovator dan ide baru di bidang tribologi, energi, serta keberlanjutan, sebagai kategori baru yang dikompetisikan pada tahun ini.

Pengumpulan karya kompetisi yang dilakukan sejak 22 Juni hingga 17 Agustus 2022 berhasil menjaring 280 ide inovasi yang digagas masyarakat dari berbagai kalangan. Setelah melalui proses seleksi yang ketat, 12 semifinalis terpilih akan mendapatkan berbagai pembekalan terkait perencanaan dan eksekusi strategi di sesi workshop dan coaching yang dilakukan secara daring.

Direktur Pelumas Shell Indonesia, Andri Pratiwa, menyampaikan, peningkatan efisiensi melalui inovasi di berbagai bidang penting untuk segera diterapkan. Pihaknya berharap berbagai ide inovasi yang dihasilkan para peserta dapat menjadi solusi untuk menjawab tantangan masa kini juga masa depan di bidang energi dan lingkungan.

"Kompetisi Think Efficiency ini merupakan wujud dari komitmen powering progress yang diluncurkan Shell secara global, dan kami berharap ajang ini dapat menjadi katalis, yang mendorong munculnya para inovator masa depan Indonesia," ujarnya dalam siaran pers di Jakarta, Selasa (18/10/2022).

Founder dan CTO Ecadin, Syarif Riyadi, menjelaskan, pihaknya sangat senang melihat ide inovatif yang disampaikan para peserta Think Efficiency tahun ini. Selain lebih beragam dan kreatif, ide yang ditawarkan juga banyak yang applicable.

"Antusiasme masyarakat pun luar biasa. Jumlah ide yang masuk mencapai dua kali lipat dari kompetisi sebelumnya yang digelar pada 2019 lalu. Ini berarti semakin banyak lahir inovator baru yang siap untuk memberikan dampak positif melalui solusi inovasi, dan berkontribusi bagi kemajuan bangsa Indonesia yang berkelanjutan," kata Syarif.

Para semifinalis juga melakukan presentasi dan dewan juri di Sirkuit Internasional Pertamina Mandalika, Kabupaten Lombok Tengah, NTB, pada 14 Oktober 2022. Juri pun telah menetapkan masing-masing dua finalis dari tiga kategori inovasi untuk melaju ke babak final. Setiap finalis berkesempatan untuk memenangkan total hadiah senilai Rp 360 juta.

Pada kategori tribologi terdapat dua finalis terpilih. Mereka adalah Maxwell Team (Ikhwanuddin dan Muhammad Aryuda Pratama) dengan Inovasi Thin Film Grafena Berlapis Nank (GBN) dan Waterloo Team (Muhammad Gading Akbar) dengan inovasi Modifikasi Limbah Minyak Jelantah Menjadi Bio-Grease.

Untuk dua finalis kategori energi adalah Schottky Team (Agus Nurbillah) dengan inovasi Atap Elektrik Berbasis Thermoelektrik Generator Sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Matahari dan Savlite Team (Priyo Bayu Ramadhan) dengan inovasi Self-Sustaining Smart Street Lighting System.

Sedangkan di kategori keberlanjutan terpilih Telescopic Team (Bagus Ridwan Arifin) dengan inovasi Pemanfaatan Gas Buang CO2 dari Industri Menjadi Soda Ash (NA2CO3) untuk Mengurangi Jajak Karbon, dan Kuy (a+1) Team (Dewangga Syahputra) dengan inovasi Lapisan Aus pada Perpetual Pavement sebagai Bahan Aditif Ramah Lingkungan.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement