REPUBLIKA.CO.ID, ROMA -- Mantan Perdana Menteri Silvio Berlusconi, dalam sebuah rekaman audio mengakui bahwa, dia belum lama ini kembali menjalin komunikasi dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin. Berlusconi mengatakan, Putin memberikan kado berupa vodka, wine, dan sepucuk surat “manis”.
Putin memberikan hadiah dalam rangka ulang tahun Berlusconi belum lama ini. Berlusconi juga memberikan hadiah berupa wine Italia kepada Putin. Kantor berita LaPresse Italia menerbitkan artikel mengenai rekaman pengakuan Berlusconi kepada anggota partai Forza Italia yang berhaluan kanan-tengah dalam pertemuan minggu ini.
“Saya telaah kembali berkomunikasi dengan Presiden Putin. Dia mengirimi saya 20 botol vodka dan surat yang sangat manis pada ulang tahun saya. Saya membalas dengan mengirim 20 botol Lambrusco (anggur merah Italia bersoda) dan surat yang sama manisnya," ujar Berlusconi.
Putin memberikan hadiah kepada Berlusconi, yang berulang tahun ke-86 pada 29 September lalu. Pengakuan Berlusconi menjadi headline di sejumlah surat kabar. Dalam rekaman audio itu, Berlusconi juga kembali membela posisi Moskow dalam perang di Ukraina. Berlusconi menyampaikan kepada anggota parlemen, para pejabat Rusia telah berkali-kali mengatakan, ini adalah perang antara Rusia dengan Barat.
"Karena kami (Barat) memberikan senjata dan bantuan keuangan kepada Ukraina," kata Berlusconi.
Ini bukan pertama kalinya Berlusconi membela Putin. Sebelumnya pada 22 September, dia membenarkan invasi Rusia. Dia mengatakan, Putin dipaksa melakukan serangan oleh separatis pro-Moskow di wilayah Donbas di Ukraina timur.
“Pasukan seharusnya masuk, mencapai Kiev dalam waktu seminggu untum menggantikan pemerintah (Presiden Ukraina Volodymyr) Zelenskyy dengan orang-orang yang layak dan kemudian pergi,” kata Berlusconi.
Kantor Berlusconi mencoba pernyataannya tentang bertukar kado dengan Putin. Dalam pernyataan pada Selasa (18/10), kantornya Berlusconi bersikeras bahwa dia tidak memulai kembali hubungan dengan Putin dan pernyataan Berlusconi kepada anggota parlemen adalah sebuah cerita lama. Partai Forza Italia enggan memberikan komentar lebih lanjut mengenai rekaman tersebut.
"Posisi Forza Italia dan Presiden Silvio Berlusconi sehubungan dengan konflik Ukraina dan tanggung jawab Rusia diketahui semua orang, dan sejalan dengan posisi Eropa dan Amerika Serikat, dan ditegaskan kembali pada beberapa kesempatan publik," kata partai itu dalam sebuah pernyataan.
Berlusconi memiliki sejarah persahabatan yang panjang dengan Putin. Berlusconi pernah menjamu pemimpin Rusia itu di vila pribadinya di Sardinia. Berlusconi mengunjungi Krimea pada 2014 setelah Rusia mencaplok semenanjung itu dari Ukraina.
Berita ini muncul saat oalisi konservatif Italia yang dipimpin oleh Giorgia Meloni, yang sangat mendukung Ukraina, membagi jabatan kabinet sebelum konsultasi formal pekan ini untuk membentuk pemerintahan baru.
Komentar terbaru Berlusconi kemungkinan akan memperumit hubungan dengan Meloni, yang diperkirakan akan diangkat menjadi perdana menteri Italia berikutnya. Meloni mendukung NATO dan Ukraina dalam perang tersebut.