REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Ratusan warga Desa Tegalurung, Kecamatan Balongan, Kabupaten Indramayu, menggelar aksi protes hingga memblokir ruas jalan raya Balongan, Kamis (20/10). Hal itu sebagai bentuk kemarahan mereka karena jalan yang rusak parah tak kunjung diperbaiki hingga sering menimbulkan kecelakaan.
Berdasarkan pantauan Republika, kerusakan jalan di wilayah tersebut terbentang hampir dua kilometer. Kondisi jalanan berlubang-lubang sehingga sangat membahayakan pengguna kendaraan. Apalagi di musim hujan, jalan berlubang menjadi tertutup air.
Warga yang marah melakukan aksi menanam pohon pisang di jalan yang berlubang. Mereka juga mencuci sepeda, menebarkan ikan dan memancingnya di jalan yang mirip kubangan.
Tak hanya itu, warga juga mendirikan tenda di pertigaan jalan raya Desa Tegalurung Balongan. Ruas jalan tersebut merupakan akses menuju PT Pertamina (Persero) Integrated Terminal Balongan (ITB) Indramayu.
Sebuah kardus besar bertuliskan 'Dilarang Lewat. Perbaiki Jalan Kami Dulu' terpasang di depan tenda. Mereka juga membentangkan berbagai poster memprotes jalan rusak.
Meski demikian, larangan lewat itu hanya khusus untuk kendaraan tangki Pertamina. Sedangkan kendaraan milik masyarakat, tetap diperbolehkan lewat.
Masyarakat menuding, kendaraan tangki Pertamina selama ini menjadi biang kerok kerusakan jalan tersebut. Mereka menuntut pihak Pertamina dan pemerintah daerah untuk segera memperbaiki jalan rusak dengan cara betonisasi.
"Kalau perbaikan jalan hanya berupa penambalan, percuma saja, tidak akan bertahan lama. Pasti rusak lagi karena tonase kendaraan tangki Pertamina melebihi kapasitas jalan," ucap seorang perwakilan warga Desa Tegalurung, Al Alim (42 tahun).
Alim mengatakan, kondisi jalan yang rusak itu sudah berlangsung sekitar setahun terakhir. Selama rentang waktu itu, sudah tidak terhitung banyaknya pengguna kendaraan yang mengalami kecelakaan akibat jalan rusak.
Terakhir, kondisi jalan berlubang itu mengakibatkan seorang warga Desa Tegalurung, Maya Ardiyanti (23), meninggal dunia akibat terlindas truk tangki pengangkut LPG Pertamina, Rabu (19/10).
Kecelakaan tragis itu bermula saat sepeda motor yang dikemudikan suaminya, Wahyudin (24), berusaha mendahului sebuah mobil truk tangki LPG. Namun, saat mendahului truk tangki tersebut, ternyata ada lubang jalan hingga mengakbatkan sepeda motor mereka oleng dan terjatuh.
Malang, Maya yang terjatuh kemudian terlindas tangki Pertamina. Sedangkan suaminya selamat meski mengalammi luka-luka.
"Mau sampai kapan kondisi seperti ini? Apakah harus menunggu korban-korban berikutnya? Kami menuntut agar jalan ini segera diperbaiki dengan betonisasi," tegas Alim.
Hal senada diungkapkan warga lainnya, Edah Rosida (57). Dia mendesak, agar kondisi jalan yang rusak bisa segera diperbaiki agar tidak lagi timbul korban jiwa. "Sudah cukup, jangan lagi ada korban," ucap Edah.
Edah pun menyesalkan sikap Bupati Indramayu, Nina Agustina, yang seakan tidak peduli dengan keselamatan warganya. Kondisi jalan yang rusak telah berlangsung lama dan tak kunjung diperbaiki.
"Kalau sampai tidak diperbaiki, kami akan terus duduki dan menutup jalan ini. Korban jiwa yang meninggal sudah ada. Korban luka yang patah tulang, patah kaki, anak sekolah jatuh, sudah tidak terhitung," kata Edah dengan penuh emosi.
Sementara itu, aksi blokir warga telah menyebabkan belasan kendaraan tangki Pertamina tak bisa lewat. Kendaraan tersebut terlihat berputar arah dan parkir di sekitar SPBU Tegalurung.