Kamis 20 Oct 2022 23:06 WIB

Pemkab Bekasi Evakuasi Warga Cegah Dampak Longsor Sungai Cipamingkis

Evakuasi menjad mitigasi jangka pendek saat Sungai Cipamingkis naik.

Red: Ratna Puspita
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi, Jawa Barat, mengevakuasi warga untuk mencegah potensi terdampak longsor Sungai Cipamingkis di Kampung Cigoong RT 03 RW 01, Desa Sirnajati Kecamatan Cibarusah.
Foto: Antara/Destyan Sujarwoko
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi, Jawa Barat, mengevakuasi warga untuk mencegah potensi terdampak longsor Sungai Cipamingkis di Kampung Cigoong RT 03 RW 01, Desa Sirnajati Kecamatan Cibarusah.

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi, Jawa Barat, mengevakuasi warga untuk mencegah potensi terdampak longsor Sungai Cipamingkis di Kampung Cigoong RT 03 RW 01, Desa Sirnajati Kecamatan Cibarusah. Proses evakuasi juga dilakukan terhadap aset-aset warga yang tinggal di wilayah terancam longsor tersebut dengan mencari lokasi alternatif perlindungan sementara.

"Penghuni rumah dievakuasi ke lokasi aman untuk mencegah terdampak longsor susulan saat air Sungai Cipamingkis naik. Ini mitigasi jangka pendek, fokus prioritas kami," kata Penjabat Bupati Bekasi Dani Ramdan di Cikarang, Kamis (20/10/2022).

Baca Juga

Pemkab Bekasi telah menginstruksikan jajaran perangkat desa dan kecamatan untuk mencarikan tempat perlindungan sementara bagi warga berpotensi terdampak longsor Sungai Cipamingkis. "Rumah warga yang rusak nanti dibangun kembali melalui Program Rehabilitasi Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu). Saya sudah meminta camat untuk mencari lahan," katanya.

Pemerintah daerah juga berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum untuk mitigasi jangka menengah sekaligus upaya pencegahan longsor di lokasi tersebut. "Dalam satu atau dua hari ke depan pihak BBWS akan meninjau lokasi. Kita juga akan rapatkan bersama untuk upaya penguatan tebing Sungai Cipamingkis," katanya.

Camat Cibarusah Muhamad Kurnaepi mengaku sejumlah warga kini berada dalam zona tidak aman menyusul jarak bibir bantaran sungai dengan pemukiman hanya beberapa meter saja akibat kejadian longsor beberapa hari lalu. "Kami meninjau beberapa rumah yang kondisinya kritis karena sudah sangat dekat dengan tebing. Dikhawatirkan ini akan terus semakin parah karena air terus mengikis tanah yang menjadi bantaran sungai," katanya.

Pihaknya bersama warga juga sudah mulai membongkar sejumlah bangunan rumah untuk dipindahkan ke lokasi yang relatif lebih aman mengingat kondisi cuaca di musim hujan ini berpotensi menaikkan debit air sungai hingga ada ancaman longsor susulan. "Kami mengimbau warga tetap waspada dan berhati-hati dengan curah hujan yang tinggi," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement