Jumat 21 Oct 2022 07:22 WIB

Muslim Kanada Korban Salah Sasaran Vandalisme

Sebuah masjid di Kanada menerima ancaman bom dan jamaah telah diancam.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Friska Yolandha
Masjid di Edmonton timur Kanada di pasawngi simbol rasis Swasitika Nazi. Vandalisme di sebuah masjid di wilayah Toronto menandai eskalasi Islamofobia yang menakutkan.
Foto: google.com
Masjid di Edmonton timur Kanada di pasawngi simbol rasis Swasitika Nazi. Vandalisme di sebuah masjid di wilayah Toronto menandai eskalasi Islamofobia yang menakutkan.

REPUBLIKA.CO.ID, TRENTON -- Vandalisme di sebuah masjid di wilayah Toronto menandai eskalasi Islamofobia yang menakutkan. Dewan Nasional Muslim Kanada (NCCM) mengatakan Kamis (20/10/2022), serangan ini berasal dari tuduhan tidak berdasar bahwa masjid tersebut adalah agen pemerintah Iran.

Vandalisme pada pekan lalu di Pusat Islam Imam Mahdi di Thornhill mengambil bentuk grafiti bermotif kebencian yang ditulis dalam bahasa Farsi. Masjid juga, menurut NCCM, telah menerima ancaman bom dan jamaah telah diancam.

Baca Juga

Tapi itu hanyalah salah satu dari ratusan contoh insiden anti-Muslim di Kanada yang dipicu oleh demonstrasi anti-pemerintah di Iran. Kerusuhan terjadi di Teheran dan beberapa kota lain terjadi setelah seorang perempuan bernama Mahsa Amini ditangkap karena diduga melanggar aturan berpakaian negara dan meninggal dalam tahanan polisi.

"Komunitas Muslim di Kanada telah menjadi korban lebih dari 1.000 pesan Islamofobia di Twitter saja dalam beberapa hari terakhir ini. Ini termasuk ancaman pembunuhan, ancaman kekerasan, dan pelecehan terus-menerus. Cukup sudah. Ini harus dihentikan," tulis NCCM Kamis di Facebook.

Kelompok itu mengadakan konferensi pers sebagai salah satu upaya mengatasi vandalisme Islamofobia baru-baru ini dan ancaman yang diarahkan pada masyarakat. Mereka menuntut para pejabat membantu mengekang kebencian yang diarahkan secara salah terhadap Muslim Kanada karena protes yang sedang berlangsung di Iran.

"Sekali lagi, komunitas Islam menjadi sorotan karena semua alasan yang salah,” kata Chief Operating Officer di NCCM Nadia Hasan dikutip dari Anadolu Agency.

Polisi telah memiliki foto dari pelaku penulis grafiti yang tertangkap kamera keamanan. Petugas juga telah mengeluarkan deskripsi tersangka. Pihak berwenang mengimbau masyarakat untuk memberikan informasi terkait insiden tersebut.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement