Selasa 30 Jan 2024 12:07 WIB

Warga Kanada Peringati 7 Tahun Penembakan di Masjid Quebec di Tengah Islamofobia

11 Muslim Kanada telah dibunuh dalam tindakan kebencian sejak 2017.

Rep: Rahmat Fajar/ Red: Ani Nursalikah
Ruangan masjid tempat penembakan di Masjid Pusat Kebudayaan Islam Quebec, Quebec City, Kanada.
Foto: Mathieu Belanger/Reuters
Ruangan masjid tempat penembakan di Masjid Pusat Kebudayaan Islam Quebec, Quebec City, Kanada.

REPUBLIKA.CO.ID, TRENTON -- Warga Kanada memperingati tujuh tahun insiden penembakan di Masjid Kota Quebec di tengah meningkatnya Islamfobia. Sebanyak enam pria meninggal dan 19 luka-luka dalam penembakan yang terjadi pada 29 Januari 2017.

Pelaku adalah seorang pria bersenjata. Penembakan dilakukan saat jamaah melakukan ibadah malam di Pusat Kebudayaan Islam Kota Quebec. Meskipun ada perwakilan federal untuk memerangi Islamfobia namun kebencian di negara tersebut terus meningkat.

Baca Juga

Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengakui ada peningkatan diskriminasi terhadap Muslim. Islamfobia dan ujaran kebencian yang diarahkan ke kelompok Muslim mengkhawatirkan.

“Ini benar-benar tidak dapat diterima, dan kami akan terus mengambil tindakan agar warga Kanada dapat merasa aman dan tenteram di rumah, komunitas, dan tempat ibadah mereka,” ujar Trudeau dalam sebuah pernyataannya, dilansir dari Anadolu Agency, Selasa (30/1/2024).

Dewan Nasional Muslim Kanada (NCCM) mendesak pemerintah agar membendung kebencian terhadap Muslim yang terus meningkat. Mereka merujuk pada insiden pembunuhan empat anggota keluarga Muslim pada 2021 di London, Ontario. Namun, NCCM ingin semua pihak terlibat memerangi Islamfobia.

“Sudah waktunya bagi kita semua untuk mengambil tindakan dan meminta pejabat kota dan dunia usaha setempat untuk ikut serta dalam perang melawan Islamofobia,” kata NCCM dalam sebuah pernyataan.

Pendiri kelompok aktivis anti-rasisme Canadians Uniteted Against Hate, Fareed Khan mengkritik kelambanan Ottawa. Ia mengungkapkan 11 Muslim Kanada telah dibunuh dalam tindakan kebencian sejak 2017. Namun, pemerintah Trudeau bahkan enggan mengambil tindakan untuk mengatasi kekhawatiran Muslim Kanada seputar kebencian terhadap komunitas Muslim.

“Meskipun pemerintah mendeklarasikan Hari Aksi Nasional Melawan Islamofobia (setiap tanggal 29 Januari) dan menunjuk perwakilan khusus untuk memerangi Islamofobia, tindakan ini diambil hanya setelah bertahun-tahun dilakukan lobi oleh Muslim Kanada," katanya.

Khan mengatakan penolakan Trudeau untuk mengutuk Israel atas serangannya terhadap warga Palestina di Gaza juga memicu Islamofobia.

Untuk memperingati serangan masjid di Quebec, monumen di seluruh negeri bermandikan lampu hijau, termasuk gedung legislatif British Columbia. Hijau adalah warna karpet masjid tempat terjadinya penembakan. Upacara peringatan dijadwalkan di Pusat Kebudayaan Islam Kota Quebec pada Senin malam dengan dihadiri Trudeau.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement