REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Korban meninggal akibat tragedi Kanjuruhan kembali bertambah pada Jumat (21/10/2022). Hal ini diungkapkan langsung oleh Kepala Bidang Pelayanan Medik RSUD Saiful Anwar (RSSA) Kota Malang, I Wayan Agung kepada wartawan.
Menurut Wayan, korban meninggal atas nama Revano tersebut telah dirawat di ruang ICU RSSA selama 18 hari. Yang bersangkutan merupakan pasien rujukan dari RS Hasta Husada, Kepanjen, Kabupaten Malang. "Dan saat masuk ke RSSA sudah dalam kondisi napas yang tidak stabil," ujar Wayan, Jumat (21/10/2022).
Selama proses perawatan di RSSA, kata Wayan, pasien mendapatkan alat bantu nafas ventilator. Hal ini penting digunakan karena kondisi korban tidak stabil. Selain itu, pasien tidak pernah keluar dari ruang ICU dan tetap menggunakan alat bantu tersebut sejak awal di RSSA.
Berdasarkan laporan medis, pasien mengalami cedera di kepala. Kemudian juga mengalami luka di tulang dada dan tulang navicular. Dengan adanya laporan kematian ini, Wayan bersama tim medis RSSA pun menyampaikan rasa dukanya kepada keluarga korban.
Menurut Wayan, saat ini masih ada empat korban tragedi Kanjuruhan yang dirawat di RSSA. Jumlah ini terdiri atas masing-masing satu orang dirawat di ruang ICU dan ruang High Care Unit (HCU). Kemudian dua pasien lainnya dirawat di ruang reguler.
Laporan kematian Revano menyebabkan jumlah kematian akibat tragedi Kanjuruhan bertambah menjadi 134 orang. Sebelumnya, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang melaporkan data kematian terakhir pada 18 Oktober lalu dengan jumlah 133 orang.