Sabtu 22 Oct 2022 12:45 WIB

Giorgia Meloni Resmi Jabat Perdana Menteri Perempuan Pertama Italia

Giorgia Meloni menghadapi resesi yang menjulang dan tagihan energi yang meningkat.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Ani Nursalikah
Giorgia Meloni diangkat sebagai perdana menteri perempuan pertama Italia pada Jumat (21/10/2022).
Foto: Sky News
Giorgia Meloni diangkat sebagai perdana menteri perempuan pertama Italia pada Jumat (21/10/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, ROMA -- Giorgia Meloni diangkat sebagai perdana menteri perempuan pertama Italia pada Jumat (21/10/2022). Kepala nasionalis Brothers of Italy ini meraih kemenangan dalam pemilihan bulan lalu dalam aliansi dengan Forza Italia Silvio Berlusconi dan League Matteo Salvini.

"Giorgia Meloni telah menerima mandat dan telah menyampaikan daftar menterinya," kata pejabat kepresidenan Ugo Zampetti kepada wartawan setelah mengadakan pembicaraan dengan Presiden Sergio Mattarella di istana Quirinale di Roma.

Baca Juga

Pemerintahan ke-68 Italia sejak 1946 ini akan menggantikan pemerintahan persatuan nasional yang dipimpin oleh mantan kepala Bank Sentral Eropa Mario Draghi, yang menghadiri pertemuan puncak Uni Eropa di Brussels pada Jumat. Acara ini merupakan salah satu tindakan terakhirnya sebagai perdana menteri.

Meloni menghadapi tantangan yang menakutkan, terutama resesi yang menjulang, tagihan energi yang meningkat, dan menemukan cara menghadirkan front persatuan atas perang Ukraina.

Perempuan berusia 45 tahun ini pun menunjuk Giancarlo Giorgetti dari partai League sebagai menteri ekonomi. Dia mengatakan, Kementerian Luar Negeri akan pergi ke Antonio Tajani dari Forza Italia.

Daftar menteri yang dibacakan oleh Meloni hanya memiliki pengalaman pelayanan yang terbatas, termasuk hanya enam perempuan lainnya. Secara keseluruhan, sembilan kementerian diberikan kepada politisi Brothers of Italy, dan masing-masing lima ke League dan Forza Italia, dengan teknokrat diberikan lima jabatan kabinet lagi.

Pemerintah baru akan secara resmi dilantik pada Sabtu (22/10/2022). Kemudian pemerintah akan menghadapi mosi tidak percaya di kedua majelis parlemen minggu depan.

Meskipun proses pembentukan pemerintahan baru berlangsung cepat menurut standar Italia, hal itu telah mengekspos ketegangan dalam koalisi. Berlusconi berulang kali muncul untuk mencoba melemahkan otoritas Meloni.

Berlusconi (86 tahun) yang menduduki di Senat seperti yang diharapkan tidak mengambil peran kabinet. Sedangkan Salvini yang otoritasnya dirusak oleh penampilan partainya yang relatif buruk dalam pemilihan hanya akan menjadi menteri infrastruktur.

Dari jabatan kabinet teratas lainnya, kementerian dalam negeri jatuh kepada Matteo Piantedosi yang merupakan pegawai negeri sipil tanpa afiliasi partai. Sedangkan Kementerian Pertahanan akan dipimpin oleh Guido Crosetto, salah satu pendiri Brothers of Italy.

Sebelum terpilih sebagai perdana menteri, Meloni menekankan minggu ini bahwa pemerintahannya akan sangat pro-NATO dan pro-Eropa. "Siapa pun yang tidak setuju dengan landasan ini tidak dapat menjadi bagian dari pemerintah," katanya.

Tapi, Meloni mengatakan kepada anggota parlemen Forza Italia bahwa dia menyalahkan Ukraina atas perang yang terjadi. Dia mengatakan telah bertukar hadiah dan surat manis dengan Presiden Rusia Vladimir Putin. 

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement