REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Perdana Menteri China dan tiga anggota Komite Tetap Politbiro Partai Komunis China tidak masuk dalam Komite Pusat yang baru, Sabtu (22/10). Lebih dari 2.000 delegasi mengikuti Kongres lima tahunan Partai Komunis China di Beijing. Mereka memilih 205 anggota Komite Pusat dan 171 anggota alternatif.
Li Keqiang, (67 tahun), Li Zhanshu, (72 tahun), Wang Yang, (67 tahun), dan Han Zheng, (68 tahun) merupakan anggota Komite Tetap saat ini. Gubernur bank sentral Yi Gang, 64 dan ketua regulator perbankan dan asuransi Guo Shuqing, 66 juga tidak masuk dalam Komite Pusat yang baru. Begitu pula dengan Wakil Perdana Menteri Liu He yang menyetir perekonomian Negeri Tirai Bambu.
Komite Pusat akan menggelar sidang tertutup pada sesi pleno pertama, atau pleno, Ahad (22/10). Dalam sidang itu para anggotanya akan memberikan suara untuk Politbiro berikutnya, biasanya terdiri dari 25 orang, dan Komite Tetap.
Hanya anggota Komite Sentral yang dapat menjabat sebagai Komite Tetap. Mereka akan menetapkan kepemimpinan dan agenda untuk lima tahun ke depan.
Selain Perdana Menteri, tiga anggota Komite Tetap lainnya yang tidak memperpanjang masa jabatan adalah ketua partai Shanghai Han Zheng, kepala badan penasihat partai Wang Yang, dan Li Zhanshu yang merupakan sekutu lama Presiden Cina Xi Jinping dan kepala Kongres Rakyat Nasional yang sebagian besar bersifat seremonial.
Sedangkan Xi diperkirakan akan mempertahankan posisi teratas ketika Komite Tetap yang baru diresmikan pada Ahad. Di samping itu, kongres partai juga menyetujui amandemen konstitusi partai yang dapat lebih meningkatkan status Xi sebagai pemimpin Cina pada Sabtu.
Teks amandemen tidak segera dirilis, tetapi sebelum persetujuannya, seorang penyiar membacakan alasan di baliknya. Dia berulang kali menyebutkan Xi dan pencapaiannya dalam memperkuat militer dan ekonomi serta memperkuat otoritas partai.
Xi dalam sambutan penutup singkat mengatakan, revisi tersebut menetapkan persyaratan yang jelas untuk menegakkan dan memperkuat kepemimpinan partai secara keseluruhan. Pada kongres sebelumnya 2017, partai tersebut meningkatkan status Xi dengan mengabadikan ide-idenya yang dikenal sebagai “Pemikiran Xi Jinping” dalam piagamnya.
Sekitar 2.000 delegasi ke kongres partai mengenakan masker bedah biru di bawah kebijakan ketat zero-Covid Cina bertemu di Aula Besar Rakyat di pusat Beijing. Media asing tidak diizinkan masuk ke bagian utama pertemuan, mungkin saat pemungutan suara berlangsung.
Sebuah laporan yang dibacakan oleh Xi pada sesi pembukaan kongres pekan lalu menunjukkan tekad untuk tetap berada di jalur saat ini dalam menghadapi tantangan domestik dan internasional. Xi telah muncul selama dekade pertamanya berkuasa sebagai salah satu pemimpin Cina paling kuat di zaman modern, menyaingi Mao Zedong. Mao merupakan sosok yang mendirikan negara komunis pada 1949 dan memimpin negara itu selama seperempat abad.
Masa jabatan lima tahun ketiga yang diharapkan oleh Xi sebagai pemimpin partai akan melanggar batas dua masa jabatan tidak resmi yang diberlakukan. Pembatasan ini sebelumnya ditetapkan untuk mencoba mencegah ekses kekuasaan satu orang yang terjadi pada Mao, terutama Revolusi Kebudayaan 1966-1976 yang penuh gejolak.
Profesor ekonomi politik di Johns Hopkins University Ho-fung Hung menyatakan, Xi telah menempatkan loyalis di posisi kunci dan mengambil tanggung jawab pribadi atas kelompok kerja kebijakan. Sebaliknya, faksi-faksi di dalam partai mendiskusikan ide-ide secara internal di bawah dua pendahulu, Hu Jintao dan Jiang Zemin, kata "Saat ini, Anda tidak benar-benar melihat banyak perdebatan internal partai tentang kebijakan yang berbeda ini dan hanya ada satu suara di sana,” katanya.