REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Investasi atau Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menyatakan, minimal sekitar Rp 200 triliun investasi yang akan masuk dalam proyek pembangunan ibu kota Nusantara (IKN) pada tahap pertama bisa diwujudkan. Hanya saja ia tidak menyebutkan secara rinci, kapan jumlah investasi tersebut bisa dicapai.
Ia mengungkapkan, sudah ada komitmen investasi dari beberapa negara. Meliputi Uni Emirat Arab (UEA), China, Korea Selatan, Taiwan, serta beberapa negara Eropa yang telah menyatakan keinginan berinvestasi di IKN.
"Kami targetkan pada 2023 mereka (UEA) akan masuk di IKN," ujar Bahlil dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta, Senin (24/10/2022).
Dia menuturkan, ada banyak investor yang ingin masuk dalam proyek pembangunan IKN. Dari total investasi IKN sebesar Rp 500 triliun lebih, hanya sekitar 20 persen yang berasal dari APBN, sementara sisanya dari investasi.