REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Komisi XI DPR RI Amir Uskara mengapresiasi dan dukungan pada Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) dan Bank Indonesia dalam mengendalikan inflasi melalui berbagai program, termasuk penguatan ketahanan pangan.
"Ketahanan pangan sendiri berkontribusi sekitar 73 persen untuk pengurangan angka kemiskinan. Rantai distribusi memang perlu diperpendek untuk menjaga harga pangan di masyarakat," katanya dalam Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) Sulawesi Selatan, Senin.
Amir juga berharap pemerintah mendukung BI mengendalikan inflasi dengan bersinergi untuk menjaga daya beli masyarakat. Adapun GNPIP Sulsel digelar secara luring di Makassar dan memuat kegiatan antara lain penandatanganan Kerja sama Antar Daerah (KAD), penyerahan 100 ribu bibit cabai, 150 ribu bibit tanaman pangan, dan sarana prasarana produksi tani kepada petani, peluncuran buku ?Panduan Budidaya Cabai", dan peluncuran Program Rewako atau Pelatihan Petani Pintar.
A'bulo Sibatang, frasa dalam Bahasa Makassar yang berarti bersatu untuk mencapai hasil terbaik, menjadi prinsip dalam kolaborasi pengendalian inflasi di Sulawesi Selatan secara horisontal dan vertikal.
Secara horisontal pengendalian tercermin dari penguatan kerja sama TPID antar kabupaten atau kota dan provinsi lain serta perangkat daerah. Secara vertikal, kebijakan terwujud dalam sinergi dengan Kementerian Pertanian (Kementan) dan Badan Pangan Nasional (Bapanas). Pemerintah Sulawesi Selatan juga menjalankan Program Sipeppa yang merupakan kerja sama antara TPID, pemerintah daerah, dan seluruh pihak yang berkaitan dengan toko ritel.
Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan (TPHBun) Sulawesi Selatan Imran Jausi menjelaskanmelalui komitmen antar-pihak dalam program ini, pada saat harga melonjak, distributor bahan pangan segera merespons dengan memasok bahan pangan ke toko ritel untuk mempercepat stabilisasi harga di pasar.
"Program ini diluncurkan dengan penandatanganan kerja sama antara asosiasi toko ritel, Paguyuban SRC Community beranggotakan 4.133 toko ritel, dengan distributor besar Perum Bulog Kanwil Sulselbar," katanya.