Selasa 25 Oct 2022 18:40 WIB

Zelenskyy Kritik Netralitas Israel dalam Konflik Ukraina-Rusia

Menurut Zelenskyy, Israel yang tak dukung Ukraina mendorong kemitraan Rusia-Iran.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Christiyaningsih
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. Menurut Zelensky, Israel yang tak dukung Ukraina mendorong kemitraan Rusia-Iran. Ilustrasi.
Foto: AP/Ukrainian Presidential Press Off
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. Menurut Zelensky, Israel yang tak dukung Ukraina mendorong kemitraan Rusia-Iran. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, KIEV – Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengkritik netralitas Israel dalam menyikapi konflik antara Ukraina dan Rusia. Menurut Zelenskyy, keputusan para pemimpin Israel untuk tak mendukung Kiev telah mendorong kemitraan militer antara Rusia dan Iran.

“Aliansi mereka (Rusia-Iran) ini tidak akan terjadi jika politisi-politisi Anda hanya membuat satu keputusan pada saat itu, tampaknya itu diadopsi sejak lama, pada tahun 2014, ketika Rusia memulai agresi terhadap Ukraina,” kata Zelenskyy dalam sebuah konferensi yang diselenggarakan surat kabar Israel, Haaretz, Senin (24/10/2022).

Baca Juga

Agresi tahun 2014 yang dimaksud Zelenskyy adalah ketika Rusia mencaplok Krimea. "Keputusan 'tidak mengganggu' Kremlin, tidak membantu Ukraina secara nyata, memungkinkan aliansi antara Moskow dan Teheran,” ucap Zelenskyy.

Dia mengungkapkan, Rusia memesan sekitar 2.000 pesawat nirawak (drone) dari Iran. Drone-drone tersebut kemudian digunakan untuk melancarkan serangan ke Ukraina. “Suara drone Iran yang menjijikkan terdengar di langit kami setiap malam. Menurut intelijen kami, Rusia memesan sekitar 2.000 (tipe drone) 'Syahid' dari Iran,” ujar Zelenskyy.

Zelenskyy mengkritik Israel karena gagal menentang agresi Rusia dengan tegas. Terlepas dari kritikan Zelensky, posisi Israel sebenarnya mulai beranjak, dari hampir netral menjadi secara terbuka mengecam Rusia. Kendati demikian, Tel Aviv belum seperti Barat yang bersedia menyuplai persenjataan ke Ukraina.

Hal itu pun ditegaskan Menteri Pertahanan (Menhan) Israel Benny Gantz saat bertemu Menhan Ukraina Oleksiy Reznikov pada Senin lalu. “Israel tidak akan menyediakan sistem senjata ke Ukraina,” ujar Gantz ke Reznikov.

Konflik Rusia-Ukraina telah berlangsung selama delapan bulan. Hingga kini kedua negara belum menunjukkan iktikad untuk melakukan perundingan dan mencapai resolusi konflik. Awal bulan ini, Moskow menegaskan mereka tidak menolak perundingan dengan Ukraina. Namun, Moskow menilai Barat yang menyokong Kiev tidak menghendaki perdamaian.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement