REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyampaikan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) akan melakukan pemantauan terkait insiden perayaan Halloween di Itaewon, Korea Selatan. Peristiwa tersebut menyebabkan jatuhnya korban jiwa hingga ratusan orang dan ratusan orang lainnya mengalami luka-luka, termasuk dua Warga Negara Indonesia (WNI).
“Direktur PWNI bersama dengan Dubes kita di Seoul dan timnya terus melakukan pemantauan sekiranya ada informasi lain,” kata Menlu Retno di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (31/10/2022).
Terkait korban luka WNI akibat insiden tersebut, Retno mengatakan keduanya sudah menjalani perawatan dan kembali ke kediamannya masing-masing. Ia menyebut, kedua korban tersebut mengalami luka ringan.
Awalnya, kata Retno, KBRI Seoul memang belum mendapatkan informasi terkait adanya korban dari WNI dalam insiden tersebut. Namun setelah beberapa saat kemudian, KBRI Seoul baru menerima informasi adanya dua WNI yang turut menjadi korban luka-luka.
“Kita menerima informasi ada 2 warga negara kita yang luka ringan dan pada saat dilakukan pengecekan keduanya sudah tidak berada di rumah sakit, sudah kembali ke tempatnya masing-masing,” jelas Retno.
Seperti diketahui, pesta Halloween yang digelar di Itaewon merupakan pertama kalinya dalam tiga tahun setelah pencabutan pembatasan Covid-19 dan larangan berkumpul. Dalam insiden ini setidaknya 154 orang tewas, termasuk 26 warga asing yang berasal dari Iran, China, Rusia, Amerika Serikat, Jepang, Prancis, Australia, Norwegia, Austria, Vietnam, Thailand, Kazakhstan, Uzbekistan, dan Sri Lanka.