Senin 31 Oct 2022 17:27 WIB

Kemenlu Pantau Korban WNI di Insiden Itaewon

Terdapat dua WNI yang menjadi korban di Itaewon.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Friska Yolandha
Sebuah jalan kecil di distrik Itaewon ditutup dengan pita kuning setelah terjadi insiden akibat massa berdesakan selama perayaan Halloween, di Seoul, Korea Selatan, 30 Oktober 2022. Menurut Badan Pemadam Kebakaran Nasional, 151 orang tewas dan 82 terluka pada 29 Oktober dalam kerumunan besar pengunjung yang datang untuk merayakan Halloween.
Foto: EPA-EFE/YONHAP SOUTH KOREA OUT
Sebuah jalan kecil di distrik Itaewon ditutup dengan pita kuning setelah terjadi insiden akibat massa berdesakan selama perayaan Halloween, di Seoul, Korea Selatan, 30 Oktober 2022. Menurut Badan Pemadam Kebakaran Nasional, 151 orang tewas dan 82 terluka pada 29 Oktober dalam kerumunan besar pengunjung yang datang untuk merayakan Halloween.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyampaikan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) akan melakukan pemantauan terkait insiden perayaan Halloween di Itaewon, Korea Selatan. Peristiwa tersebut menyebabkan jatuhnya korban jiwa hingga ratusan orang dan ratusan orang lainnya mengalami luka-luka, termasuk dua Warga Negara Indonesia (WNI).

“Direktur PWNI bersama dengan Dubes kita di Seoul dan timnya terus melakukan pemantauan sekiranya ada informasi lain,” kata Menlu Retno di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (31/10/2022).

Baca Juga

Terkait korban luka WNI akibat insiden tersebut, Retno mengatakan keduanya sudah menjalani perawatan dan kembali ke kediamannya masing-masing. Ia menyebut, kedua korban tersebut mengalami luka ringan.

Awalnya, kata Retno, KBRI Seoul memang belum mendapatkan informasi terkait adanya korban dari WNI dalam insiden tersebut. Namun setelah beberapa saat kemudian, KBRI Seoul baru menerima informasi adanya dua WNI yang turut menjadi korban luka-luka.

“Kita menerima informasi ada 2 warga negara kita yang luka ringan dan pada saat dilakukan pengecekan keduanya sudah tidak berada di rumah sakit, sudah kembali ke tempatnya masing-masing,” jelas Retno.

Seperti diketahui, pesta Halloween yang digelar di Itaewon merupakan pertama kalinya dalam tiga tahun setelah pencabutan pembatasan Covid-19 dan larangan berkumpul. Dalam insiden ini setidaknya 154 orang tewas, termasuk 26 warga asing yang berasal dari Iran, China, Rusia, Amerika Serikat, Jepang, Prancis, Australia, Norwegia, Austria, Vietnam, Thailand, Kazakhstan, Uzbekistan, dan Sri Lanka.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement