Senin 31 Oct 2022 14:21 WIB

Polisi Korea Selatan Selidiki Tragedi Itaewon

Jumlah petugas yang dikerahkan lebih banyak dari perayaan Halloween tahun sebelumnya

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Esthi Maharani
Korban meninggal insiden perayaan Halloween di distrik Itaewon, Seoul, 30 Oktober 2022. Menurut Choi Seong-beom selaku kepala pemadam kebakaran Yongsan Seoul, sedikitnya 151 orang tewas dan 82 lainnya luka-luka setelah berdesakan di daerah Itaewon, Seoul saat kerumunan besar masyarakat datang untuk merayakan Halloween.
Foto: EPA-EFE/JEON HEON-KYUN
Korban meninggal insiden perayaan Halloween di distrik Itaewon, Seoul, 30 Oktober 2022. Menurut Choi Seong-beom selaku kepala pemadam kebakaran Yongsan Seoul, sedikitnya 151 orang tewas dan 82 lainnya luka-luka setelah berdesakan di daerah Itaewon, Seoul saat kerumunan besar masyarakat datang untuk merayakan Halloween.

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Kepolisian Korea Selatan membuka penyelidikan terkait insiden malam Halloween di Itaewon yang menewaskan lebih dari 150 orang.  Kementerian Dalam Negeri dan Keselamatan mengatakan, polisi meluncurkan gugus tugas beranggotakan 561 orang untuk menyelidiki tragedi itu.

Menurut Badan Kepolisian Metropolitan Seoul, petugas sedang menganalisis rekaman yang diambil oleh kamera keamanan di daerah tersebut dan video terkait yang diunggah di media sosial.  Mereka juga mewawancarai para saksi untuk mengetahui kapan dan bagaimana awal gelombang kerumunan yang saling berhimpitan itu terjadi. Sebuah tim polisi dan ahli forensik pemerintah akan melakukan penyelidikan bersama di daerah Itaewon.

Baca Juga

“Pemerintah akan menyelidiki secara menyeluruh penyebab insiden tersebut dan melakukan yang terbaik untuk membuat perbaikan sistem yang diperlukan, untuk mencegah kecelakaan serupa terulang kembali,” kata Perdana Menteri Han Duck-soo.

Daerah Itaewon, yang terkenal dengan suasana kosmopolitannya, adalah tempat paling populer di Korea Selatan untuk menggelar acara dan pesta bertema Halloween. Lokasi ini semakin populer di kalangan anak muda Korea Selatan dalam beberapa tahun terakhir.  

Diperkirakan 100 ribu orang berkumpul di Itaewon untuk merayakan Halloween sejak pembatasan terkait pandemi Covid-19 dicabut. Polisi mengatakan,  mereka menerjunkan 137 petugas untuk menjaga ketertiban selama perayaan Halloween pada Sabtu (29/10/2022) lalu. Jumlah petugas yang dikerahkan ini lebih banyak dari perayaan Halloween pada 2017, 2018 dan 2019, yaitu antara 34-90 petugas

Mengutip angka-angka tersebut, polisi menepis spekulasi bahwa kantor polisi di daerah tersebut kekurangan staf karena telah memberikan keamanan ekstra kepada Presiden Yoon Suk-yeol  yang memindahkan kantor kepresidenan ke sebuah lokasi di dekat Itaewon.  Pernyataan polisi mengatakan, unit khusus untuk pengamanan presiden telah lama dibentuk dan tidak ada keterkaitan dengan kantor polisi Yongsan, yang yurisdiksinya mencakup Itaewon.

Beberapa pengamat mengatakan ruang lingkup penyelidikan polisi akan mencakup kurangnya langkah-langkah keamanan. Termasuk meninjau laporan saksi untuk mengetahui bagaimana awal mula orang-orang saling berdesakan dan saling dorong sehingga membuat  mereka terjatuh. Sejauh ini Badan Kepolisian Metropolitan Seoul tidak mempublikasikan rincian penyelidikannya.

Pada Senin (31/10/2022) pagi, pemerintah telah mengidentifikasi 153 korban dari 154 korban tewas dalam tragedi Itaewon. Pihak berwenang juga telah memberikan kabar hasil identifikasi kepada keluarga korban. Hampir dua pertiga korban tewas atau 98 orang adalah perempuan. Jumlah kematian bisa meningkat karena para pejabat mengatakan 33 orang yang terluka berada dalam kondisi serius.

Lebih dari 80 persen korban tewas berusia 20-an atau 30-an dan 11 adalah remaja. Kementerian Dalam Negeri mengatakan, korban tewas juga termasuk 26 orang asing.  Lima di antaranya berasal dari Iran, empat dari China, empat dari Rusia, dua dari Amerika Serikat, dan dua dari Jepang. Selain itu, ada pula turis dari Australia, Norwegia, Prancis, Austria, Vietnam, Thailand, Kazakhstan, Uzbekistan, dan Sri Lanka,

Keluarga korban tewas akan memulai pemakaman untuk orang yang mereka cintai.  Para pejabat mengatakan, pemerintah akan memberikan dukungan yang diperlukan kepada kerabat yang berduka untuk prosedur pemakaman.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement