REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Dalam mengarungi rumah tangga memang ada kalanya bahagia, dan ada saatnya mencekam.
Namun di saat mencekam inilah menjadi momen ujian bagi setiap insan untuk senantiasa melewati cobaan tersebut, tanpa mengedepankan amarah, apalagi sampai berbuat kekerasan.
Untuk itu, setiap suami istri sangat penting untuk mengendalikan amarahnya. Lantas bagaimana seorang Muslim mengendalikan amarah dalam kehidupan rumah tangga? Setidaknya ada beberapa hal yang diajarkan dalam Islam tentang amarah ini.
Dalam kitab Minhaj al-Qashidin karya Ibnu Qudamah Al-Maqdisy yang disyarah dan ditahqiq oleh Syaikh Ridwan Jami' Ridwan, dipaparkan tentang bagaimana mengendalikan amarah yang memuncak.