REPUBLIKA.CO.ID, SIAK -- Kepala Balai Besar Konservasi Sumberdaya Alam (BKSDA) Riau, Genman Suhefti Hasibuan, mengatakan Kamera trap yang dipasang di hutan Desa Teluk Lanus, Kecamatan Sungai Apit, Kabupaten Siak, berhasil merekam dua ekor harimau Sumatera.
Genman menyebut tangkapan kamera trap itu tertanggal 23/10/2022 lalu.
"Benar kamera trap yang kita pasang di dekat hutan tak jauh dari pemukiman masyarakat berhasil memotret dua ekor harimau," kata Genman, Selasa (1/11/2022).
Laporan dari tim yang turun kelapangan, umpan kambing yang turut diletakkan di dalam box trap dipasang pada tanggal 17 sampai 20 Oktober 2022 lalu juga telah dimakan.
Umpan kambing yang sengaja diletakkan di dalam box trap ditemukan hanya tinggal tulang. Sementara itu tidak ditemukan harimau di dalamnya.
"Informasinya pintu box trap dilaporkan macet, namun umpan kambing habis dimakan. Artinya, pintu tertutup setelah harimau melahap habis umpannya," ucap Genman.
Setelah menganalisis video kemunculan dua hewan yang disebut Raja Rimba tersebut, pihaknya menyimpulkan dua harimau yang muncul masih remaja.
Artinya selain dua anakan harimau itu, kemungkinan juga ada induknya. Sehingga diduga ada tiga ekor.
Selanjutnya petugas petugas BKSDA kembali memasang umpan kambing agar harimau tertangkap. Meski pihaknya tidak berharap harimau di sana tertangkap. Pihak BKSDA ingin harimau tersebut pergi meninggalkan pemukiman warga supaya harimau tetap lestari di dalam hutan dan warga tidak lagi merasa terancam.
Genman menjelaskan lokasi kemunculan harimau di Siak dikarenakan memang lokasi itu adalah habitat harimau. Karena dulunya, warga setempat yang berdomisili di sana adalah eks karyawan perusahaan.
"Di lokasi itu habitatnya harimau, artinya sejak dulu warga setempat sudah sering bertemu harimau," kata Genman menambahkan.
Kini harimau muncul di sekitar pemukiman warga karena adanya hewan ternak yang sengaja dibiarkan berkeliaran di dalam hutan. Sehingga tidak heran ternak tersebut memancing naluri harimau untuk memangsa.