Rabu 02 Nov 2022 07:37 WIB

Berjudi Hingga Diduga Lukai Pelatih Lawan, Sederet Kontroversi Joey 'Problematik' Barton

Joey Barton baru saja lolos dari dakwaan KDRT.

Rep: Reja Irfa Widodo/ Red: Gilang Akbar Prambadi
Joey Barton.
Foto: telegraph.co.uk
Joey Barton.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Eks gelandang Manchester City, Joey Barton, kembali lolos dari jeratan hukum. Kali ini, Barton dibebaskan dari tuduhan kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) terhadap istrinya, Georgia Barton. 

Keputusan ini diambil oleh Pengadilan Magistrat Wimbledon, London, Senin (31/10/2022) waktu setempat. Hakim Pengadilan Magistrat Wimbledon menilai, Barton tidak akan mendapatkan persidangan yang adil lantaran jaksa penuntut enggan menghadirkan saksi korban untuk memberikan keterangan dan bukti. 

Baca Juga

Pelatih berusia 40 tahun itu diduga kuat melakukan penyerangan kepada Georgia pada awal Juni tahun lalu. Barton dilaporkan mencekik, menendang, dan mendorong Georgia hingga terjatuh di tangga. 

Georgia diketahui mengalami luka benjolan di dahi dan pendarahan di bagian hidung. Atas laporan ini, Barton pun sempat ditahan oleh pihak Kepolisian. Kantor Jaksa Kerajaan Inggris (CPS) pun melanjutkan kasus ini ke meja hijau. 

Namun, Barton akhirnya dibebaskan dari semua tuduhan tersebut dalam persidangan terakhir kasus tersebut. Ini bukan pertama kalinya Barton lolos dari jeratan hukum. Pada 2019 silam, eks kapten Queen Park Rangers itu juga menjalani proses persidangan atas dugaan serangan terhadap Daniel Stendel, yang saat itu menukangi Barnsley. 

Insiden serangan itu terjadi usai laga Fleetwood Town menghadapi Barnsley dalam laga lanjutan League One, 13 April 2019. Dalam laga tersebut, Fleetwod Town, yang ditukangi Barton, menyerah, 2-4, dari Barnsley. Saat memasuki lorong menuju ruang ganti, Stendel didorong dari belakang hingga kepalanya membentur pagar besi. 

Ujungnya, pelatih asal Jerman itu mengalami luka robek di bagian kepala dan patah di bagian gigi. Berdasarkan rekaman CCTV, Barton terlihat orang kedua yang masuk lorong menuju ruang ganti sesaat setelah Stendel memasuki lorong ganti. 

Sementara berdasarkan keterangan salah satu saksi, Barton terlihat menyenggol bahu Stendel saat masuk ke dalam ruang ganti. Barton membantah semua tuduhan tersebut. Pengoleksi satu caps buat Timnas Inggris itu mengaku tidak pernah melakukan kontak dengan siapapun saat menuju ruang ganti, apabila berniat menyerang dan agresif terhadap siapapun. 

Akhirnya, setelah persidangan yang memakan waktu selama sepekan penuh, Pengadilan Sheffield akhirnya memutuskan untuk membebaskan Barton dari tuduhan tersebut pada akhir Desember 2021 silam. Selain kasus serangan tersebut, Barton juga sempat berada dalam pusaran kontroversi pada Oktober 2017. 

Saat itu, pengoleksi 153 penampilan kala memperkuat Manchester City pada 2002 hingga 2007 itu diduga kuat terlibat aktivitas judi ilegal. Untuk kasus ini, Barton tidak bisa berkelit. Kala itu, Barton, yang masih memperkuat Burnley, diketahui melakukan taruhan judi dalam 1,250 kesempatan pertandingan selama kurun waktu 26 Maret 2006 hingga 13 Mei 2016. Bahkan, Barton juga diketahui melakukan aktivitas judi di laga yang dilakoninya. 

Kondisi ini jelas menimbulkan kecurigaan soal keterlibatan Barton dalam pengaturan skor. Ujungnya, Federasi Sepak Bola Inggris (FA) menjatuhkan sanksi sebesar 30 ribu poundsterling dan larangan terlibat dalam sepak bola selama 18 bulan buat pelatih Bristol Rovers tersebut pada April 2017 silam. 

Sebelumnya, Federasi Sepak Bola Skotlandia juga sempat menyelidiki aktivitas judi ilegal yang dilakukan Barton, terutama saat masih memperkuat Glasgow Rangers. Meski Barton dan Rangers akhirnya sepakat untuk mengakhiri kontrak pada 10 November 2016, Federasi Sepak Bola Skotlandia tetap menjatuhkan sanksi kepada Barton larangan tampil di satu laga pada 17 November 2016.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement