Destinasi.republika.co.id— STEI SEBI Bersama DKM Masjid Al-Yarmuk rutin menggelar pengajian bertajuk “Ngaji Hikmah Ngalap Berkah Yuks” tiap Rabu ba’da Zhuhur di Masjid Al-Yarmuk Kampus STEI SEBI Depok. Adapun jadwalnya sebagai berikut: pekan pertama Adab Bermuamalah (Konsep Rejeki Berkah) oleh Ustadz Lutfi Zulkarnain SAg MESy; pekan kedua Kisah Inspirasi dalam Alquran oleh Ustadz Aries Hermawan SEI ME; pekan ketiga Adab Pejuang Ilmu oleh Ustadz Fahmi Syahbuddin SEI MM; dan pekan keempat Teladan (10 Sahabat Nabi Dijamin Masuk Surga) oleh Ustadz Mawardi Nur SEI MESy.
Kajian pada Rabu (2/11/2022) adalah Teladan (10 Sahabat Nabi Dijamin Masuk Surga) yang dibawakan oleh Ustadz Mawardi Nur SEI MESy. Ustadz Mawardi mengawali kajiannya dengan menyitir Alquran Surat At-Taubah ayat 100, yang artinya: “Dan orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) di antara orang-orang Muhajirin dan Ansar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah rida kepada mereka dan mereka pun rida kepada Allah. Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Itulah kemenangan yang agung.”
Ustadz Mawardi juga mengutip Hadits Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh At-Tirmidzi: ”Abu Bakar di surga, Umar di surga, Utsman di surga, Ali di surga, Thalhah di surga, az-Zubairi di surga, Sa’ad (bin Abi Waqqash) di surga, Said (bin Zaid) di surga, Abdurrahman bin Auf di surga, Abu Ubaidah bin al-Jarrah di surga.”
Pada kesempatan kali ini, Ustadz Mawardi membahas keutamaan Abu Bakar sehingga menjadi sahabat Nabi teratas yang dijamin masuk surga. “Abu Bakar adalah sahabat yang paling utama. Posisinya langsung di bawah Nabi Muhammad SAW. Beliau sahabat yang kedudukannya tertinggi dan dijamin masuk surga," ujarnya.
Keutamaan itu, antara lain, Abu Bakar mendapatkan julukan Ash-Shiddiq karena ia membenarkan kabar dari Nabi SAW dengan kepercayaan yang sangat tinggi. Sebagaimana ketika pagi hari setelah malam Isra Mi’raj, orang-orang kafir berkata kepadanya, “Teman kamu itu (Muhammad) mengaku-ngaku telah peri ke Baitul Maqdis dalam semalam.
Abu Bakar menjawab, “Jika ia berkata demikian, maka itu benar.”
Allah SWT menyebut Abu Bakar sebagai Ash-Shiddiq, seperti diabadikan dalam QS Az-Zumar ayat 33: “Dan orang membawa kebenaran (Muhammad) dan orang yang membenarkannya, mereka itulah orang-orang yang bertakwa.”
“Tafsiran para ulama tentang ayat ini, yang dimaksud ‘orang yang datang membawa kebenaran’ adalah Nabi Muhammad SAW , dan yang dimaksud ‘orang yang membenarkannya’ adalah Abu Bakar RA,” kata Ustadz Mawardi.
Ia menambahkan, Abu Bakar juga dijuluki Ash-Shidiq, karena ia adalah lelaki pertama yang membenarkan dan beriman kepada Nabi Muhammad SAW. “Nabi Muhammad SAW telah menamai Abu Bakar dengan Ash-Shiddiq sebagaimana diriwayatkan dalam Shahih Bukhari,” kata Ustadz Mawardi.
Hadits tersebut adalah: “Dari Anas bin Malik RA bahwa Nabi SAW menaiki Gunung Uhud bersama Abu Bakar, Umar dan Utsman. Gunung Uhud pun berguncang. Nabi lalu bersabda: ‘Diamlah Uhud, di atasmu ada Nabi, Ash Shiddiq (yaitu Abu Bakar) dan dua orang syuhada (Umar dan Utsman).”