Kamis 03 Nov 2022 19:55 WIB

PT KLI Beli 11 Pesawat N219 Buatan PT DI Senilai Rp 1,27 Triliun

Menteri Prabowo dan Suharso menyaksikan penandatanganan kontrak pembelian pesawat.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa usai penandatanganan pembelian 11 pesawat N219 oleh PT KLI kepada PT DI di Indo Defence 2022, JIExpo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis (3/11/2022).
Foto: Dok PT DI
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa usai penandatanganan pembelian 11 pesawat N219 oleh PT KLI kepada PT DI di Indo Defence 2022, JIExpo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis (3/11/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Karya Logistik Indotama (PT KLI) membeli sebanyak 11 unit pesawat N219 buatan PT Dirgantara Indonesia (PT DI) dengan konfigurasi angkut penumpang beserta kelengkapannya. Pembelian itu ditandai penandatanganan kontrak antara Direktur Utama (Dirut) PT DI Gita Amperiawan dan Dirut PT KLI Krishna Soejitno di sela Indo Defence 2022.

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa menyaksikan prosesi pembelian tersebut. "Alhamdulillah baru saja PT KLI melakukan pembelian 11 unit pesawat (dari PT DI). Ini kebanggaan buatan anak-anak bangsa," ujar Prabowo di JIExpo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis (3/11/2022).

Total harga kontrak jual beli 11 unit Pesawat N219 itu sebesar 80,5 juta dolar AS atau sekitar Rp 1,27 triliun. PT DI berencana menyerahkan satu unit pesawat N219 kepada PT KLI pada bulan ke-28 setelah kontrak berlaku secara efektif. Kemudian, unit kedua sampai dengan ke-11 akan diserahkan secara bertahap pada setiap empat bulan setelah penyerahan unit pertama.

PT KLI merupakan perusahaan Indonesia yang bergerak di bidang pertambangan, perdagangan, dan logistik. Perusahaan tersebut akan memanfaatkan pesawat N219 untuk meningkatkan konektivitas penumpang dan logistik di daerah terpencil ke bandara yang lebih besar.

Dalam rangka memberikan dukungan produk layanan setelah menjualnya, PT DI telah memiliki dan mengoperasikan fasilitas servis atau bongkar mesin (overhaul), termasuk di dalamnya bengkel avonics, electrical, instrument, transmission, hydraulic, dan propeller.

PT DI akan menyediakan satu set publikasi untuk setiap pesawat N219 sesuai dengan spesifikasi air transportation association (ATA) chapter serta menyediakan satu teknisi selama enam bulan di tempat servis yang ditunjuk PT KLI.

Pesawat N219 yang telah mencapai tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) 44,69 persen merupakan hasil kerja sama PT DI dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) pada 16 Agustus 2017. Pesawat tersebut telah melakukan uji terbang perdana pada 10 November 2017, dan Presiden Jokowi memberi nama Nurtanio.

Pesawat N219 berhasil memperoleh type certificate (TC) pada 22 Desember 2020 yang diterbitkan oleh otoritas kelaikudaraan sipil. Dalam hal ini, yang berwenang memberi sertifikat di wilayah Indonesia adalah Direktorat Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara (DKUPPU) Kementerian Perhubungan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement