Jumat 04 Nov 2022 19:07 WIB

Jembatan Cirahong Ditutup Sementara untuk Kendaraan Bermotor, Ini Alasannya

Jembatan Cirahong merupakan akses penting bagi warga sekitar.

Rep: bayu adji p/ Red: Hiru Muhammad
Sejumlah kendaraan melintasi Jembatan Cirahong, yang menghubungkan Kecamatan Manonjaya, Kabupaten Tasikmalaya, dengan Kecamatan Ciamis, Kabupaten, Jumat (4/11/2022). PT KAI berencana menutup akses jembatan itu untuk kendaraan kendaraan bermotor maupun pejalan kaki untuk sementara per Jumat sore
Foto: Republika/Bayu Adji P
Sejumlah kendaraan melintasi Jembatan Cirahong, yang menghubungkan Kecamatan Manonjaya, Kabupaten Tasikmalaya, dengan Kecamatan Ciamis, Kabupaten, Jumat (4/11/2022). PT KAI berencana menutup akses jembatan itu untuk kendaraan kendaraan bermotor maupun pejalan kaki untuk sementara per Jumat sore

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- PT Kereta Api Indonesia (Persero) berencana menutup akses Jembatan Cirahong untuk kendaraan bermotor per Jumat (4/11/2022). Penutupan itu dilakukan dalam rangka perawatan jembatan yang dibangun sejak 1893 itu.

Berdasarkan pantauan Republika pada Jumat siang, kendaraan bermotor masih bisa melintasi jembatan yang menghubungkan antara Kecamatan Manonjaya, Kabupaten Tasikmalaya, dengan Kecamatan Ciamis, Kabupaten Ciamis, tersebut. Namun, di sisi Jembatan Cirahong telah terpasang spanduk pemberitahuan bahwa akses jembatan yang berdiri di atas Sungai Citanduy itu untuk kendaraan ditutup total sejak 1 November hingga proses perawatan selesai.

Baca Juga

"Katanya mau dibenerin. Barang-barangnya mah sudah ada, disimpan di sana (sisi jembatan di wilayah Ciamis), tapi belum mulai dikerjakan," kata salah seorang warga yang biasa mengatur keluar masuk kendaraan di jembatan itu, Ohan (48 tahun), saat ditemui Republika, Jumat (4/11/2022).

Ia mengaku belum mendapat kepastian terkait waktu pekerjaan perawatan jembatan itu akan dilakukan. Lama pekerjaan perawatan akan dilakukan juga disebut belum pasti.

Berdasarkan informasi yang diterimanya, Ohan mengatakan, perawatan akan dilakukan pada bagian siku baja jembatan. Menurut dia, jembatan itu tak akan ditutup total, melainkan sebagian saja."Infonya motor bisa lewat, tapi jadi rada lambat," ujar Ohan.

Ia berharap, informasi yang diterimanya itu akurat. Pasalnya, apabila jembatan tersebut sama sekali tak bisa dilintasi kendaraan, warga akan kesulitan. Menurut dia, terdapat ribuan kendaraan yang biasa melintasi jembatan itu setiap harinya."Kalau ditutup, harus mutar lewat kota (Tasikmalaya) atau Cimaragas," kata dia.

Salah seorang warga yang biasa melintasi jembatan itu, Maman Edi (40), juga mengaku mendapat informasi bahwa jembatan itu tak akan ditutup total untuk kendaraan bermotor. Menurut dia, pekerjaan perawatan jembatan akan dilakukan dari bawah jembatan, sehingga papan kayu yang bisa dilintasi kendaraan bermotor tak perlu dibongkar."Saya berharap sih tidak ditutup total," kata Maman.

Maman mengungkapkan, Jembatan Cirahong merupakan akses penting bagi warga sekitar. Sebab, banyak warga Kabupaten Tasikmalaya yang bekerja di Kabupaten Ciamis, begitu pula sebaliknya.

Apabila jembatan yang telah dibangun sejak zaman Hindia Belanda ditutup, warga harus memutar jauh. Padahal, menurut Maman, bagian bawah jembatan itu sudah sejak dahulu digunakan sebagai akses kendaraan bermotor."Dari saya kecil, jembatan itu sudah digunakan untuk motor dan mobil. Kalau harus mutar, boros bensin, boros waktu," kata dia.

Berdasarkan catatan Republika, semula bagian bawah Jembatan Cirahong memang tak hanya dapat dilintasi sepeda motor. Kendaraan roda empat juga banyak yang melintasi jembatan itu. Namun, sejak tahun lalu kendaraan roda empat dilarang melintas jembatan yang memiliki panjang 202 meter itu, karena alasan usia.

Menurut Maman, banyak masyarakat yang memgeluh sejak mobil dilarang melintas Jembatan Cirahong. Ia menilai, masyarakat sangat berharap jembatan itu dapat kembali dilintasi mobil."Kami mah maunya mobil bisa lewat lagi, tapi kan ini keputusan pemerintah. Mungkin sudah tidak kuat kembatannya," kata dia.

Manajer Hubungan Masyarakat (Humas) PT KAI Daerah Operasi (Daop) 2 Bandung, Kuswardoyo, mengatakan, bagian bawah Jembatan Cirahong akan ditutup total untuk lalu lintas sementara waktu. Bukan hanya kendaraan bermotor, pejalan kaki juga tak akan bisa melintasi jembatan itu selama masa perawatan."Sebab papannya akan dibongkar untuk perawatan gelagar jembatan. Kalau papan diangkat, kan tidak ada yang bisa lewat. Jadi tutup total," kata dia saat dikonfirmasi Republika, Jumat.

Ia mengatakan, proses perawatan itu akan dilakukan mulai hari ini. Menurut dia, bahan material dan peralatan untuk proses perawatan telah datang ke lokasi pada Jumat siang. Kemungkinan, pekerjaan perawatan itu akan dilakukan sejak Jumat sore."Yang jelas mulai hari ini ditutup," kata Kuswardoyo.

Kendati akses kendaraan ditutup total, operasional kereta api tak akan terganggu dengan proses perawatan itu. Operasional kereta api disebut akan tetap berjalan normal. Pasalnya, kereta api melintas di bagian atas jembatan. Kuswardoyo belum bisa memastikan lama pekerjaan perawatan akan berlangsung. Diperkirakan, pekerjaan itu akan rampung dalam waktu dua bulan."Itu juga tergantung kondisi cuaca. Kalau hujan terus, pekerjaan juga tidak bisa dilakukan. Kami sih berharap harap dalam waktu 60 hari sudah selesai," ujar dia.

Setelah perawatan selesai, PT KAI akan melakukan pengukuran kembali kondisi jembatan itu. Namun, kemungkinan besar bagian bawah Jembatan Cirahong akan dapat kembali dilintasi pejalan kaki dan kendaraan roda dua.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement