REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak mengatakan pada Ahad (6/11/2022), penobatan Raja Charles III akan dirayakan dengan hari libur tambahan di seluruh negeri. Libur tambahan ini akan diberikan pada Senin 8 Mei 2023, tak lama setelah penobatan pada 6 Mei 2023.
Kantor perdana menteri menyatakan, penobatan mendiang Ratu Elizabeth II pada 1953 disertai dengan hari libur nasional tambahan dan penobatan Charles pada 2023 akan mengikuti tradisi itu. Libur tambahan ini diberikan dengan alasan memberikan waktu bagi keluarga dan masyarakat untuk menikmati acara bersejarah tersebut.
"Penobatan raja baru merupakan momen unik bagi negara kita. Sebagai pengakuan atas peristiwa bersejarah ini, saya dengan senang hati mengumumkan hari libur nasional tambahan untuk seluruh Inggris tahun depan," ujar Sunak.
Upacara penobatan akan berlangsung di Westminster Abbey London dan akan dilanjutkan dengan arak-arakan tradisional yang digunakan untuk mengurapi raja selama 1.000 tahun terakhir. Charles adalah raja dan kepala negara tidak hanya dari Britania Raya tetapi dari 14 wilayah lain termasuk Australia, Kanada, Jamaika, Selandia Baru, dan Papua Nugini.
Raja dan ratu Inggris telah dinobatkan di Westminster Abbey sejak William Sang Penakluk pada 1066. Charles adalah raja ke-41 dalam garis yang menelusuri asal-usulnya kembali ke William dan pria berusia 73 tahun ini akan menjadi raja tertua untuk dinobatkan.
Charles secara otomatis menjadi raja setelah kematian ibunya Ratu Elizabeth II pada September. Hanya saja upacara penobatan untuknya dan istrinya Camilla tidak langsung digelar, seperti tradisi sebelumnya yang menyediakan waktu untuk berkabung bagi pemimpin pendahulunya dan memberikan cukup waktu dalam mengatur acara tersebut.
Tahun ini, Inggris memiliki dua hari libur bank tambahan. Satu waktu untuk merayakan Jubilee Platinum Ratu Elizabeth pada Juni dan yang kedua pada hari pemakamannya pada September.