Ahad 06 Nov 2022 14:15 WIB

Koleksi Langka Cycladic Dipamerkan Pertama Kali di Yunani

Pameran ini terlaksana melalui kesepakatan yang menimbulkan kontroversi di Yunani.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Friska Yolandha
Patung-patung marmer dari tahun 2300 SM ditampilkan selama pameran bertajuk Homecoming di museum seni Cycladic di Athena, Yunani, pada Kamis, 3 November 2022.
Foto: AP Photo/Petros Giannakouris
Patung-patung marmer dari tahun 2300 SM ditampilkan selama pameran bertajuk Homecoming di museum seni Cycladic di Athena, Yunani, pada Kamis, 3 November 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, ATHENA -- Sebanyak 15 artefak Yunani kuno dari koleksi seni pribadi Cycladic milik seorang miliarder Amerika Serikat (AS) dipamerkan untuk pertama kalinya pada di Athena pada 2 November. Pameran ini terlaksana melalui kesepakatan yang telah menimbulkan kontroversi di Yunani.

Barang antik Cycladic yang menurut Yunani adalah karya agung nilai arkeologis yang unik itu melakukan perjalanan ke Athena menyusul kesepakatan antara Yunani dan Metropolitan Museum of Art New York. Kesepakatan ini melibatkan pemulangan 161 artefak yang dikumpulkan selama bertahun-tahun oleh pengusaha Leonard N. Stern.

Baca Juga

Berbicara pada upacara dalam pembukaan pameran untuk umum, Perdana Menteri Yunani Kyriakos Mitsotakis mengatakan, memon tersebut merupakan hari yang istimewa bagi kehidupan budaya negara itu, Dia menggambarkan karya-karya itu sebagai barang antik tak ternilai dari keindahan langka yang kembali ke rumahnya.

Setelah dipamerkan selama satu tahun di Cycladic Museum di Athena, 15 karya akan dipamerkan di New York mulai awal 2024 selama 25 tahun. Mereka secara bertahap akan dikembalikan ke Yunani.

Koleksi Stern menampilkan sekitar 161 karya yang dibuat di gugusan pulau Cyclades di Laut Aegea, terutama pada awal Zaman Perunggu. Kementerian Kebudayaan Yunani mengatakan, banyak objek dalam koleksi yang meliputi patung-patung dan vas dianggap sangat langka atau contoh unik dari seni dan teknik peradaban Cycladic.

Kesepakatan antara Yunani dan Museum of Art New diratifikasi oleh anggota parlemen Yunani pada September. Keputusan ini telah menimbulkan kontroversi di Yunani, dengan oposisi serta banyak arkeolog dan konservator telah menyerukan agar koleksi tersebut segera kembali secara permanen.

Sebanyak lima serikat arkeolog, konservator, dan pegawai kementerian menyebut perjanjian itu skandal. "Benda-benda ini belum diperiksa secara legal apakah itu asli atau palsu, atau bagaimana mereka mendapatkannya dari Cyclades ke koleksi multimiliuner di New York," kata mereka dalam pernyataan itu.

Sekelompok kecil pengunjuk rasa memegang spanduk putih di luar museum bertuliskan, "Mereka dicuri" saat pembukaan pameran. Namun, Mitsotakis membela kesepakatan itu sebagai rancangan untuk solusi lain yang akan datang. 

 

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement