Ahad 06 Nov 2022 14:00 WIB

Optimalkan Pemasaran Digital, Ratusan Pelaku UMKM di Sukabumi Dikenalkan Gamifikasi

Pelatihan UMKM Sukabumi dengan sistem terintegrasi berbasis gamifikasi.

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Muhammad Fakhruddin
Optimalkan Pemasaran Digital, Ratusan Pelaku UMKM di Sukabumi Dikenalkan Gamifikasi (ilustrasi).
Foto: dokpri
Optimalkan Pemasaran Digital, Ratusan Pelaku UMKM di Sukabumi Dikenalkan Gamifikasi (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,SUKABUMI -- Sebanyak 137 orang pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Kota Sukabumi dikenalkan dengan cara baru pemasaran melalui gamifikasi. Langkah tersebut sebagai bagian dari optimalisasi dari pemasaran produk UMKM secara digital.

Upaya ini dilakukan dengan pelatihan peningkatan Kompetensi pemasaran digital UMKM Sukabumi dalam rangka UMKM go to Digital di Hotel Fresh Kota Sukabumi, Ahad (6/11/2022). Pelatihan UMKM Sukabumi dengan sistem terintegrasi berbasis gamifikasi menuju Sukabumi go digital berkolaborasi antara Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Sukabumi dengan Institut Teknologi Bandung (ITB).

Baca Juga

Jumlah peserta pelatihan yang digelar daring dan luring ini mencapai sebanyak 137 orang. ''Pemda berupaya meningkatkan kualitas dan kuantitas UMKM agar naik kelas,'' ujar Wali Kota Sukabumi, Achmad Fahmi. Sehingga selain maju juga mampu menyerap tenaga kerja dan mampu berjuang bersama-sama. Dengan metode yang baru wali kota berharap jadi pengusaha UKM yang merekrut tenaga kerja.

Fahmi menerangkan, ketika terjadi penurunan ekonomi yang jadi pilar paling kuat yakni UMKM. Oleh karenanya jadi pelaku UMKM terbaik untuk kota, provinsi dan negeri.

''Kami pemda memiliki semangat yang maksimal agar ekonomi kretrif dimunculkan dengan meningkatkan kinerja pemda,'' kata Fahmi. Di mana ekonomi kreatif kami dimasukkan dalam misi wali kota dan wakil yakni sektor pedagangan ekonomi kreatif.

Intinya kata Fahmi, penda berupaya keras jadikan ekonomi kreatif prioritas dalam pembangunan. Caranya pelatihan tidak hanya digelar Diskumindag melainkan Bappeda, disnaker, dan dinkes.

Intinya disebar ke dinas lain sesuai kewenangannya. Fahmi menerangkan, ada 4 peluang transformasi UMKM.

Pertama besarnya populasi generasi muda sampai 60 persen. Di mana dari sebanyak 365 ribu jumlah penduduk hampir 60 persen di antaranya generasi milenial dengan semangat muda.

Diharapkan jadi peluang tranformasi UMKM, maknanya pengelolaanya tidak sebagaimana sebelumnya misalnya door to door. Kolaborasi dengan ITB dalam upaca ada cara baru dalam meningkatkan kualitas UMKM.

Kedua, ekonomi digital makin tumbuh. Sekarang ini mall pusat perbelanjaan lebih banyak jalan jalan, sementara transaksi belanja belum sebanding. Ketiga, perbankan memberikan kredit usaha rakyat (KUR) sehingga UMKM naik.

Ke empat, keterlibatan Indonesia di forum internasional sehingga jadi sebab UMKM bertahan. Misalnya ada little Sukabumi dengan ada galeri UMKM produk ditampilkan disana.

Fahmi berharap, kolaborasi dengan ITB dapat memanfaatkan ecommerce yang ada. Sebab mereka yang bisa beradaftasi dengan percepatan teknologi atau perubahan digitalisasi yang akan bertahan.

''Kemampuan pemasaran secara offline dan online yang harus terukur dalam pergerakan ekonomi,'' cetus Fahmi. Misalnya titik juara Gerai mengenalkan produk dan pemasaran online.

Bersyukur lanjut Fahmi, gubernur memberikan apresiasi atas perencanaan dan pencapaian pembangunan di Kota Sukabumi. Salah satunya perencanaan dan pelaksanaan pembangunan secara digitalisasi maka UMKM harus bertranformasi terdigitalisasi, mari semangat dan tingkatkan kualitas serta komitmen transfromasi UMKM.

Kepala Bidang Perekonomian dan Sumber Daya Alam (PSDA) Bappeda Kota Sukabumi, Yanto Arisdiyanto  mengatakan, pelaku UMKM diharapkan memiliki akun digital ecomerce dan mengelolanya dengan baik. Sehingga dapat berperan dalam peningkatan kesejahteraan pelaku UMKM.

''Ada 137 orang pelaku UMKM yang diberikan pelatihan,'' kata Yanto. Targetnya para pelaku UMKM ini bisa menerapkan pengetahuan gamifikasi dalam pemasaran produknya.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement