Ahad 06 Nov 2022 21:41 WIB

Jepang Jadi Tuan Rumah Parade Armada Internasional Pertama Kalinya

Sejumlah kapal dari 12 negara ikut berpartisipasi dalam parade tersebut.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Teguh Firmansyah
Fregat kelas Halifax Angkatan Laut Kanada HMCS Vancouver mengambil bagian dalam Tinjauan Armada Internasional di Teluk Sagami, Tinjauan Armada Internasional Pasukan Bela Diri Jepang (JMSDF) Jepang untuk memperingati ulang tahun ke-70 berdirinya JMSDF di Teluk Sagami, lepas Yokosuka, selatan Tokyo, Jepang, 06 November 2022.
Foto: EPA-EFE/ISSEI KATO
Fregat kelas Halifax Angkatan Laut Kanada HMCS Vancouver mengambil bagian dalam Tinjauan Armada Internasional di Teluk Sagami, Tinjauan Armada Internasional Pasukan Bela Diri Jepang (JMSDF) Jepang untuk memperingati ulang tahun ke-70 berdirinya JMSDF di Teluk Sagami, lepas Yokosuka, selatan Tokyo, Jepang, 06 November 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Jepang menjadi tuan rumah parade armada internasional pertama kalinya selama tujuh tahun pada Ahad (6/11). Sejumlah kapal dari 12 negara ikut berpartisipasi dalam parade tersebut.

Parade angkatan laut di Teluk Sagami dekat Tokyo melibatkan 38 kapal, 18 di antaranya berasal dari negara sahabat seperti Amerika Serikat, Korea Selatan, Inggris, Australia, Singapura, India dan Thailand. Sementara sebanyak 33 pesawat terbang, termasuk pesawat patroli pemburu kapal selam dan helikopter juga ikut berpartisipasi.

Baca Juga

"Kita harus siap bagi mereka yang melanggar aturan dan yang akan menggunakan kekuatan untuk menginjak-injak perdamaian dan keamanan negara lain," kata Perdana Menteri Fumio Kishida dalam pidatonya di kapal induk helikopter Jepang Izumo.

Kishida menjamu para pejabat tinggi di Izumo sebelum terbang ke kapal induk Angkatan Laut AS, USS Ronald Reagan untuk bertemu dengan Duta Besar Rahm Emanuel dan para komandan senior angkatan laut. "Kami akan merumuskan strategi keamanan nasional baru pada akhir tahun dan secara drastis memperkuat kemampuan pertahanan kami," ujar Kishida.

Setelah pertemuan dengan Kishida, Emanuel menyinggung tentang peningkatan kekuatan militer Cina. "Yang paling membuat Cina kesal adalah kita memiliki sekutu, mereka ekspansif dan ekstensif," kata Emanuel setelah menemani Kishida dalam tur Ronald Reagan.

Partai Demokrat Liberal Kishida telah berjanji untuk menggandakan anggaran pertahanan Jepang menjadi sekitar 2 persen dari produk domestik bruto dalam waktu lima tahun. Keputusan Korea Selatan untuk bergabung dengan parade kapal di Jepang berlangsung ketika hubungan kedua negara telah membaik.

Keduanya berselisih mengenai kompensasi bagi pekerja masa perang dan wanita Korea yang dipaksa bekerja di rumah bordil militer Jepang. Perselisihan ini telah mengancam akan menggagalkan kerjasama yang lebih erat antara kedua negara sekutu AS itu.

Jepang menolak untuk bergabung dengan tinjauan armada Korea Selatan pada 2018. Penolakan terjadi setelah Seoul meminta Jepang untuk tidak menerbangkan panji matahari terbit, yang dipandang Korea Selatan sebagai simbol agresi masa perang Jepang. Sementara pada 2019, Tokyo menolak mengundang Korea Selatan berpartisipas dalam parade armada angkatan laut.

Jepang dan Korea Selatan semakin dekat ketika Korea Utara meningkatkan peluncuran rudalnya. China telah mengkritik rencana pengeluaran pertahanan Jepang, dan menolak undangan untuk bergabung dalam tinjauan tersebut. Sementara Rusia tidak diundang karena invasinya ke Ukraina.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement