REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Aceh Timur menyebutkan akses tiga kecamatan di daerah itu terputus akibat banjir. Hal itu menyusul hujan lebat dalam beberapa hari terakhir.
"Akses tiga kecamatan terputus karena jembatan ambruk diterjang banjir," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPDB) Kabupaten Aceh Timur Ashadi di Aceh Timur, Ahad (6/11/2022).
Tiga kecamatan tersebut yakni Kecamatan Peunarun, Kecamatan Serbajadi, dan Kecamatan Ranto Peureulak. Jembatan ambruk tersebut merupakan jalan provinsi menghubungkan Kabupaten Aceh Timur dengan Kabupaten Gayo Lues.
Selain terputusnya akses di tiga kecamatan tersebut, banjir juga menyebabkan tiga desa di Kecamatan Pante Bidari, Kabupaten Aceh Timur terisolasi. Tiga desa tersebut yakni Gampong Blang Seunong, Gampong Pante Labu, dan Gampong Sijudo.
"Tiga desa tersebut terisolasi akibat banjir meluapnya sungai karena hujan lebat yang terus menerus mengguyur wilayah tersebut. Banjir luapan sungai tersebut juga menyebabkan ratusan warga mengungsi ke sejumlah titik lebih tinggi," kata Ashadi.
Ashadi mengatakan pihaknya sudah mengirimkan satuan tugas didukung tim SAR dan TNI serta Polri ke tiga desa terisolir tersebut membantu warga terdampak banjir.
"Tim masih di titik-titik banjir mengevakuasi warga yang terjebak banjir. Kami juga mengimbau warga mewaspadai banjir susulan karena potensi hujan masih terjadi di wilayah Kabupaten Aceh Timur," kata Ashadi.
Sebelumnya, Ashadi mengatakan pihaknya mencatat sebanyak 2.099 rumah terendam banjir. Ribuan rumah yang terendam banjir tersebut tersebar di 14 desa di kecamatan di Kabupaten Aceh Timur.
"Banjir juga menyebabkan ratusan jiwa mengungsi di sejumlah titik. Berdasarkan data, jumlah pengungsi sebanyak 480 jiwa dari 120 keluarga. Kami terus berkoordinasi dengan pihak terkait lainnya untuk penyaluran bantuan serta evakuasi warga yang membutuhkan," kata Ashadi.