REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Fenomena bulan purnama yang bersamaan dengan gerhana bulan total pada 8 November 2022 berpotensi meningkatkan ketinggian pasang air laut maksimum. Berdasarkan pantauan data water level dan prediksi pasang surut, banjir pesisir (rob) berpotensi terjadi di beberapa wilayah pesisir Indonesia.
"Termasuk pesisir utara Jabar," ujar Forecaster Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kertajati, Kabupaten Majalengka, Ahmad Faa Izyn kepada Republika, Senin (7/11/2022). Adapun potensi terjadinya rob di pesisir utara Jabar itu pada 10-18 November 2022.
Faiz mengatakan, potensi banjir pesisir (rob) itu secara umum berdampak pada aktivitas masyarakat di sekitar pesisir, termasuk aktivitas bongkar muat di pelabuhan dan perikanan darat serta permukiman pesisir. Masyarakat pun diimbau untuk selalu waspada dan siaga dalam mengantisipasi dampak dari pasang maksimum air laut.
Faiz menjelaskan, fenomena gerhana bulan total pada 8 November 2022 di Wilayah Ciayumajakuning untuk puncaknya akan terjadi pada pukul 17.59 WIB. Fenomena tersebut akan berakhir di hari yang sama pada pukul 20.57 WIB.
Menurut Faiz, masyarakat di Wilayah Ciayumajakuning bisa menyaksikan fenomena gerhana bulan total itu secara langsung. Meski demikian, kondisi cuaca akan sangan mempengaruhi nampak atau tidaknya fenomena tersebut.
"Jika kondisi cuacanya hujan dan mendung tebal, maka kesempatannya kecil untuk melihat gerhana," ucap Faiz.
Gerhana bulan total merupakan fenomena alam yang terjadi ketika seluruh bayangan umbra bumi jatuh menutupi bulan. Fenomena itu terjadi saat matahari, bumi dan bulan berada tepat di satu garis yang sama.