Rabu 09 Nov 2022 00:23 WIB

Ketika Nabi Muhammad Berbicara Mengenai Nabi-Nabi Lain

Nabi Muhammad dengan penuh kasih menyoroti ikatan ini dengan dengan rendah hati.

Rep: mgrol135/ Red: Ani Nursalikah
Ketika Nabi Muhammad Berbicara Mengenai Nabi-Nabi Lain
Foto: Republika.co.id
Ketika Nabi Muhammad Berbicara Mengenai Nabi-Nabi Lain

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nabi Muhammad SAW sepenuhnya menyadari ikatan iman dan pesan yang menghubungkannya dengan rantai para Nabi yang diberkati. Dalam situasi apa pun yang relevan di mana ada Nabi yang dipanggil atau dirujuk, Nabi Muhammad SAW dengan penuh kasih menyoroti ikatan ini dengan dengan rendah hati dan secara positif menyebut nabi lain sebagai saudara dalam Kenabian.

Dia dengan rendah hati dan penuh penghargaan menyebutkan manfaat yang diberikan oleh nabi-nabi lain. Jauh dari rasa cemburu, dia dengan bangga berbicara tentang saudaranya Sulaiman sebagai pemilik kerajaan yang luar biasa, yang tidak pernah dimiliki atau akan dimiliki oleh siapa pun.

Baca Juga

Tidak Membandingkan Nabi

Abu Hurairah juga meriwayatkan seorang Muslim dan seorang Yahudi mulai berdebat dan terlibat pertengkaran dan pelecehan verbal. Muslim itu bersumpah, “Demi Dia yang lebih memilih Muhammad daripada semua orang!” Orang Yahudi itu bersumpah, "Demi Dia yang lebih memilih Musa daripada semua orang!"

Orang Muslim itu kemudian menampar wajah orang Yahudi itu karena dia menganggap apa yang dikatakan orang Yahudi itu sebagai penghinaan terhadap Muhammad (damai dan berkah besertanya). Orang Yahudi itu pergi menemui Rasulullah dan menceritakan tentang kejadian itu.

Nabi berkata: “Jangan katakan aku lebih baik dari Musa. Semua umat Manusia akan pingsan pada Hari Penghakiman dan saya akan menjadi orang pertama yang pulih untuk menemukan Musa pada waktu itu akan memegang sisi Singgasana (Tuhan).

Saya tidak tahu apakah dia akan pingsan dan sembuh sebelum saya, atau apakah Allah akan membuat pengecualian baginya karena dia pingsan di bumi sekali.” (HR. Muslim)

Dalam riwayat lain dari hadits yang sama, Nabi sangat marah; kemarahan terlihat di raut wajahnya dan dia memerintahkan untuk tidak terlibat dalam perbandingan seperti itu di antara para nabi.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement