Rabu 09 Nov 2022 04:09 WIB

Hampir 300 Ribu Alamat Email Pelanggan Toyota Bocor

Informasi lain seperti nama, nomor telepon dan rincian kartu kredit tidak terpengaruh

Rep: Rossi Handayani/ Red: Gita Amanda
Pembuat mobil terbesar di dunia, Toyota Motor, mengeluarkan permintaan maaf, pada Jumat (4/11/2022), setelah mengungkapkan bahwa hampir 300 ribu alamat email pelanggan dan nomor pelanggan yang ditetapkan telah bocor melalui subkontraktor. (ilustrasi).
Foto: AP Photo/Koji Sasahara
Pembuat mobil terbesar di dunia, Toyota Motor, mengeluarkan permintaan maaf, pada Jumat (4/11/2022), setelah mengungkapkan bahwa hampir 300 ribu alamat email pelanggan dan nomor pelanggan yang ditetapkan telah bocor melalui subkontraktor. (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Pembuat mobil terbesar di dunia, Toyota Motor, mengeluarkan permintaan maaf, pada Jumat (4/11/2022), setelah mengungkapkan bahwa hampir 300 ribu alamat email pelanggan dan nomor pelanggan yang ditetapkan telah bocor melalui subkontraktor.

"Alamat email dan nomor manajemen pelanggan dari beberapa pelanggan yang berlangganan 'T-Connect' ditemukan telah bocor,” kata Toyota, dengan 296.019 kasus ditemukan, dilansir dari laman National News pada Selasa (8/11/2022).

Baca Juga

“Kami dengan tulus meminta maaf karena menyebabkan ketidaknyamanan dan kekhawatiran besar bagi pelanggan kami,” lanjutnya.

Menurut sebuah pernyataan di situs webnya, perusahaan Jepang  mengatakan pelanggan yang telah mendaftarkan alamat email mereka di aplikasi Toyota Connect (T-Connect) sejak Juli 2017 terpengaruh. Aplikasi ini menghubungkan pelanggan ke kendaraan mereka melalui smartphone.

Pembuat mobil tersebut menekankan bahwa informasi lain seperti nama, nomor telepon dan rincian kartu kredit tidak terpengaruh.

Insiden itu terjadi setelah subkontraktor pengembangan situs web T-Connect, yang tidak disebutkan namanya oleh Toyota, secara keliru mengunggah sebagian kode sumber ke akunnya di GitHub, layanan hosting internet milik Microsoft. Toyota menyatakan, akun subkontraktor disetel ke publik, melanggar aturan penanganan.

“Dari Desember 2017 hingga 15 September 2022, pihak ketiga dapat mengakses sebagian dari kode sumber di GitHub,” kata Toyota.

“Ditemukan bahwa kode sumber yang diterbitkan berisi kunci akses ke server data dan dengan menggunakannya, dimungkinkan untuk mengakses alamat email dan nomor manajemen pelanggan yang disimpan di server data,” lanjut Toyota.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement