REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Marsudi Syuhud memberikan apresiasi kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang telah menerima Penghargaan Perdamaian Internasional Imam Hasan bin Ali Tahun 2022 yang diserahkan di Istana Merdeka, Jakarta, pada Senin (7/11/2022).
Penghargaan dari Abu Dhabi Forum Peace Award tersebut diserahkan langsung oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) Forum Perdamaian Abu Dhabi Cheikhna Abdallah Al Sheikh Al Mahfodh Bin Bayah.
Kiai Marsudi menjelaskan, penghargaan ini mengandung dua hal, yang pertama, bahwa Presiden Joko Widodo telah melakukan upaya dan usaha yang sungguh-sungguh atas perdamaian dunia yang telah terjadi bertahun-tahun.
Dari konflik berkepanjangan negara-negara Muslim di Timur Tengah dan Afrika yang trennya terus bertambah, usaha mendamaikan Palestina dan negara konflik lainnya, dan yang terahir adalah Perang Rusia Ukraina, yang dengan cepat Presiden Jokowi hadir sebagai pembawa perdamaian.
Kedua, kata Kiai Marsudi, kecenderungan konflik di negara-negara bukan berkurang tapi bertambah, maka tetap di butuhkan kepala negara yang berani dan mempunyai sikap tegas untuk mengajak negara konflik tersebut menyelesaikan dengan damai, dengan dialog dan musyawarah.
Menurut Kiai Marsudi, sebagaimana beliau datang ke Rusia datang ke Ukraina, dan mengajak mereka yang terlibat konflik untuk duduk bersama, betapapun itu sulit dan namun beliau berusaha keras mengundang mereka untuk bisa berdialog di forum international G20.
"Dari usahaha-usaha Beliau ini saya yakin penghargaan-penghargaan perdamaian ini Beliau peroleh," ujarnya.
Kiai Marsudi menyampaikan apresiasinya dan turut bangga sebagai bagian rakyat Indonesia yang mempunyai Presiden yang terus berusaha keras untuk melakukan usaha usaha konkret Perdamaian dunia sebagaimana yang di amanahkan oleh Undang undang Dasar 1945.
Upaya-upaya perdamaian semacam ini, kata Kiai Marsudi, sejalan dan seirama dengan upaya-upaya para tokoh tokoh Agama sedunia yang saya ikuti, baik yang baru baru ini dilakukan di Roma atas prakarsa Sant'Egidio, R20 di Bali, Dialog Tokoh Agama di Bahrain, di Abudhabi, dan yang akan datang Dialog Antar Tokoh Agama yang akan di selenggarakan Oleh Global Peace Foundatin di Filipina dan India.
"Saya, mendukung usaha-usaha perdamaian Presiden Jokowi ini karena saya sendiri merasakan betapa pentingnya forum-forum perdamaian ini terus digalakan dan saya ikuti dari puluhan tahun yang lalu semenjak saya di PBNU dan sekarang di MUI. Karena syarat negara bisa membangun adalah negara yang damai," kata dia.