Kamis 10 Nov 2022 11:24 WIB

Siap Beroperasi di 2023, Segini Rencana Harga Tiket Kereta Cepat Jakarta-Bandung

KCIC menyebut harga tiket Kereta Cepat maksimal Rp 250 ribu dalam tiga tahun operasi.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Rangkaian Electric Multiple Unit (EMU) atau kereta untuk proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) melaju saat menjalani persiapan di Tegalluar, Kabupaten Bandung, Rabu (9/11/2022). Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan memastikan KCJB akan menjalani uji dinamis (dynamic test) di sela penyelenggaraan Presidensi G20 pada 16 November mendatang. Proyek ini diperkirakan akan segera rampung dan beroperasi pada pertengahan 2023. Republika/Abdan Syakura
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Rangkaian Electric Multiple Unit (EMU) atau kereta untuk proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) melaju saat menjalani persiapan di Tegalluar, Kabupaten Bandung, Rabu (9/11/2022). Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan memastikan KCJB akan menjalani uji dinamis (dynamic test) di sela penyelenggaraan Presidensi G20 pada 16 November mendatang. Proyek ini diperkirakan akan segera rampung dan beroperasi pada pertengahan 2023. Republika/Abdan Syakura

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) rencananya akan beroperasi pada pertengahan 2023. PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) mengungkapkan sudah ada pembahasan mengenai penetapan harga tiket KCJB. 

“Harga tiket Jakarta-Bandung dengan menggunakan studi kelayakan, jarak terjauhnya Rp 350 ribu,” kata Direktur Utama KCIC Dwiyana Slamet Riyadi dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VI DPR, Rabu (9/11/2022). 

Hanya saja, KCIC juga membahas proyeksi harga tiket tersebut dengan Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Dwiyana menuturkan terdapat beberapa pertimbangan mengenai harga tiket KCJB. 

“Berdasarkan kosnultasi dengan Kemenhub, meminta agar harga tertinggi Rp 250 ribu selama tiga tahun di masa awal. Lalu nanti baru ada eskalasi harga,” ucap Dwiyana. 

Meskipun begitu, Dwiyana mengharapkan penetapan harga tiket KCJB tidak terlalu kaku. Dia mengharapkan dapat diterapkan diferensi tarif seperti penjualan tiket pesawat atau kereta api jarak jauh KAI. 

Sementara itu, Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo mengungkapkan hingga pekan kedua Oktober 2022, progres fisik pembangunan KCJB sudah mencapai 97,51 persen. Sementara itu progres penyerapan investasi sudah mencapai 90,60 persen. Rencananya, KCJB dapat diuji coba pada Juni 2023

“Untuk progres pembangunan stasiun dan depo. Untuk Stasiun Halim 69,44 persen, Karawang 65,99 persen, Padalarang masih 9,75 persen, Tegalluar 81,77 persen, depo Tegalluar 52,65 persen,” jelas Didiek. 

Uji dinamis

Sementara itu, dijadwalkan Presiden Joko Widodo dan Presiden China Xi Jinping akan menyaksikan langsung uji dinamis KCJB. Kegiatan tersebut akan dilakukan dalam G20 Showcase. 

“Nah 16 November 2022 nanti akan dilakukan G20 showcase akan dilakukan uji dinamis dari Tegalluar sampai ke Cikopo,” kata Didiek Hartantyo.

Didiek memastikan uji dinamis KCJB tersebut akan disaksikan langsung oleh Presiden Joko Widodo dan Presiden Cina Xi Jinping. Keduanya akan menyaksikan langsung secara virtual di Bali. 

Dwiyana Slamet Riyadi menambahkan untuk proses G20 showcase tersebut, persiapan terus dilakukan. Termasuk mengenai kesiapan infrastruktur dari Tegalluar hingga Cikopo. 

“Untuk itu uji dinamis kereta yang dapat dilakukan sepanjang 16 kilometer dari Tegalluar hingga Cikopo,” ucap Dwiyana. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement