Ahad 13 Nov 2022 12:23 WIB

BPBD: Gempa Garut tak Sebabkan Kerusakan

Gempa akibat aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia yang menujam Lempeng Eurasia.

Rep: Bayu Adji P / Red: Agus Yulianto
Gempa. Ilustrasi
Foto: Reuters
Gempa. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Sejumlah gempa bumi mengguncang wilayah Kabupaten Garut pada Sabtu (12/11/2022) malam. Guncangan gempa yang berpusat di wilayah laut itu bahkan dirasakan hingga wilayah Kota Tasikmalaya.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut, Satria Budi, mengatakan, hingga Ahad (13/11/2022) pagi, pihaknya belum menerima laporan kerusakan akibat gempa bumi yang terjadi semalam. Namun, pihaknya masih terus melakukan pemantauan dampak gempa bumi yang terjadi.

"Sampai sekarang belum ada laporan kerusakan bangunan akibat gempa bumi. Alhamdulillah kondusif," kata dia saat dikonfirmasi Republika, Ahad (13/11/2022).

Menurut dia, gempa bumi itu memang sempat membuat masyarakat panik. Apalagi, pusat gempa berada di wilayah laut yang dangkal. Namun, situasi kembali kondusif.

Dia menyebutkan, berdasarkan laporan yang diterima dari lapangan, guncangan gempa bumi sempat dirasakan tiga kali oleh masyarakat. "Namun dari laporan BMKG, gempa tidak menyebabkan tsunami," ujar dia.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono, mengatakan, gempa bumi yang terjadi pada Sabtu pukul 20.18.45 WIB di Kabupaten Garut itu memiliki magnitudo M5,1, setelah dilakukan pemutakhiran. Berdasarkan hasil analisis BMKG, gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M5,1.

"Episenter gempabumi terletak pada koordinat 8,19° LS; 107,35° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 60 Km arah Selatan Caringin, Garut, Jawa Barat pada kedalaman 53 km," kata dia, melalui keterangan tertulis.

Daryono mengatakan, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis dangkal akibat adanya aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia yang menujam di bawah Lempeng Eurasia. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault)

Menurut dia, gempa bumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Garut dan Tasikmalaya dengan skala intensitas III MMI (getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu), daerah Ciamis dan Cianjur dengan skala intensitas II MMI (getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang).

"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami," kata dia.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement