REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (LIB) Ferry Paulus mengatakan, kelanjutan Liga 1 musim 2022-2023 paling mungkin digelar mulai 2 Desember 2022.
"Paling realistis dimulai kembali tanggal 2 Desember. Mulai besok akan ada proses pengajuan perizinan dan beberapa hari ke depan mungkin ada perkembangan," ujar Ferry usai RUPS luar biasa LIB di Jakarta, Selasa (15/11).
Pria yang pernah menjabat Direktur Olahraga Persija itu melanjutkan, LIB akan mengikuti semua arahan dari pemerintah terkait liga.
Hal itulah yang membuat LIB juga belum dapat memastikan soal format kelanjutan Liga 1, apakah tetap dengan kandang-tandang seperti sebelumnya atau kembali ke sistem gelembung (bubble) layaknya musim 2021-2022.
"PT LIB dan pemegang saham paling menginginkan format home and away. Akan tetapi, kami mengikuti keputusan pemangku kepentingan," kata Ferry.
Terkait jadwal tersebut, Komisaris Utama LIB Juni Ardianto Rahman menyebut bahwa, andai dapat bergulir lagi mulai 2 Desember 2022, Liga 1 Indonesia 2022-2023 masih bisa berputar dengan format kandang dan tandang sampai waktu selesainya kompetisi yakni 16 April 2023.
Jika skenario itu terjadi, maka masa pemulihan (recovery) pemain bisa empat sampai lima hari antarpertandingan. Ini pun dengan catatan liga tetap berlangsung saat Piala AFF 2022.
"Namun, kalau tak berlangsung juga pada tanggal 2 Desember, akan sangat berat untuk home and away karena waktu pemulihan pemain sangat singkat," kata Juni.
LIB sejatinya mempunyai tiga rencana tanggal dimulainya kembali Liga 1 yaitu 18 November, 25 November dan 2 Desember 2022.
Nantinya, kapan pun kompetisi itu dimulai, LIB menargetkannya selesai pada 16 April 2023 demi memberikan ruang untuk pelaksanaan Piala Dunia U-20 2023 yang dimulai pada Mei 2023.
Liga 1 Indonesia 2022-2023 dihentikan sementara sejak 2 Oktober 2022 menyusul terjadinya peristiwa Tragedi Kanjuruhan, di Malang, yang menewaskan 135 orang dan melukai ratusan lainnya.