REPUBLIKA.CO.ID, NUSA DUA -- Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan pada Rabu (16/11/2022), menghormati pernyataan Rusia bahwa rudalnya tidak mengenai wilayah Polandia. Dia akan berbicara dengan Presiden Rusia Vladimir Putin ketika telah kembali ke Turki.
Erdogan percaya Rusia tidak ada hubungannya dengan peristiwa yang membunuh dua orang di perbatasan Polandia dan Ukraina. "Rusia mengatakan ini tidak ada hubungannya dengan mereka dan (Presiden AS Joe) Biden mengatakan rudal ini bukan buatan Rusia menunjukkan bahwa ini tidak ada hubungannya dengan Rusia," kata Erdogan pada konferensi pers selama konferensi G20 di Bali, Indonesia.
Erdogan mengatakan situasinya perlu diselidiki. Terlebih lagi beberapa pihak percaya itu bukan tindakan Moskow, termasuk Washington. Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menyatakan, akan melakukan penyelidikan negara-negara anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) akan menyelidiki sepenuhnya sebelum bertindak.
Biden pun telah mengadakan pertemuan dengan beberapa pemimpin yang berkumpul dalam konferensi G20 membahas insiden tersebut. Para pemimpin dari anggota NATO Jerman, Kanada, Belanda, Spanyol, Italia, Prancis dan Inggris, serta Jepang dan perwakilan non-NATO dari Uni Eropa hadir dalam pertemuan tersebut.
Sementara itu, para pemimpin G20 mengeluarkan deklarasi pada Rabu, mengatakan menyesalkan agresi Rusia terhadap Ukraina. Dikatakan sebagian besar anggota mengutuk keras perang di Ukraina tetapi menambahkan bahwa ada pandangan lain di dalam kelompok itu.
Ledakan di Polandia terjadi saat Rusia menggempur kota-kota di seluruh Ukraina dengan rudal. Beberapa menghantam Lviv, yang berjarak kurang dari 80 km dari perbatasan dengan Polandia.
Perdana Menteri Polandia Mateusz Morawiecki mengatakan, Polandia meningkatkan kesiapan beberapa unit militer. Dia meminta semua warga Polandia untuk tetap tenang. Gedung Putin pun menyatakan, Biden mengatakan kepada Duda melalui telepon bahwa Washington memiliki komitmen kuat untuk NATO dan akan mendukung penyelidikan Polandia dalam serangan roket yang jatuh di Przewodow, sebuah desa sekitar enam kilometer dari perbatasan dengan Ukraina.