Kamis 03 Jul 2025 01:05 WIB

Erdogan Kutuk Majalah Satir yang Gambar Kartun Nabi Muhammad dan Musa

Kebebasan berekspresi kembali diperdebatkan usai kontroversi gambar nabi.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Ani Nursalikah
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.
Foto: AP Photo/Markus Schreiber
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.

REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengutuk sebuah kartun di sebuah majalah satir sebagai provokasi keji karena menggambarkan Nabi Muhammad SAW dan Musa Alaihissalam, sehingga memicu protes dari kalangan konservatif.

Kartun tersebut, yang diterbitkan beberapa hari setelah berakhirnya konflik 12 hari antara Israel dan Iran, tampaknya menunjukkan Nabi Muhammad dan Nabi Musa, salah satu nabi terpenting dalam agama Yahudi, berjabat tangan di langit, sementara rudal-rudal terbang di bawahnya dalam sebuah adegan perang. Empat kartunis ditangkap pada Senin (30/6/2025) karena ilustrasi tersebut.

Baca Juga

Ilustrasi tersebut dikritik oleh kaum konservatif religius dan partai yang berkuasa di Turki. Mereka menyebutnya sebagai kejahatan kebencian Islamofobia. Majalah yang menerbitkannya, LeMan, meminta maaf kepada para pembaca yang merasa tersinggung dan mengatakan gambar tersebut telah disalahartikan.

“Kami tidak akan mengizinkan siapa pun untuk berbicara menentang nilai-nilai suci kami,” kata Erdogan dalam pidato yang disiarkan di televisi, dikutip dari laman The Guardian, Rabu (2/7/2025).

Erdogan dan Partai AK yang berakar pada Islam secara teratur mengkritik apa yang mereka sebut sebagai tindakan Islamofobia di Turki. Umat Islam menganggap penggambaran Nabi Muhammad sebagai penghinaan.

photo
Orang-orang mengunjungi bekas gereja Bizantium yang secara resmi dibuka sebagai masjid, di Istanbul, Turki, Senin, (6/5/2024). - (AP)

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement