REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perusahaan analitik big data dan kecerdasan buatan asal Uni Emirat Arab (UEA), Presight AI (anak perusahaan dari G42) menjalin kemitraan strategis dengan perusahaan bioteknologi dan data genomik dari Indonesia, Asa Ren, untuk menghadirkan solusi analitik bioinformatika terhadap peningkatan performa taktis.
Adapun kerja sama ini akan memanfaatkan teknologi analitik big data dan solusi AI serta machine learning dari Presight AI dengan kemampuan pengolahan bioinformatika milik Asa Ren, yang bertujuan untuk mengembangkan platform data analitik performa kebugaran berbasis big data yang dapat dimanfaatkan untuk bidang performa taktis dan olahraga.
Dengan proyeksi pertumbuhan pasar global terhadap data analitik olahraga sebesar 12,6 miliar dolar AS pada 2029 mendatang, kerja sama ini diharapkan dapat membuka potensi terbaik kedua perusahaan pada momentum pertumbuhan industri ini dengan menawarkan solusi applicable yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan pasar saat ini.
CEO Presight Thomas Pramotedham mengatakan kolaborasi ini bertujuan untuk meningkatkan pemanfaatan data dan pengetahuan seputar performa analitik olahraga dengan mendorong pendekatan inovatif yang menggunakan analitik big data, AI, dan bioinformatika industri analisis performa olahraga.
“Kemampuan analitik big data yang dimiliki Presight yang dikolaborasikan dengan keahlian bioinformatika Asa Ren akan memperkuat performa atletik agar lebih meningkat dengan optimal. Kami berharap dapat terus mengembangkan cara-cara baru bertransformasi, mendukung pengembangan analitik olahraga, dan membuka kesempatan baru untuk tim dan pemain memiliki performa yang lebih baik,” ujarnya dalam keterangan tulis, Kamis (17/11/2022).
Sementara itu CEO dan founder Asa Ren Aloysius Liang menambahkan kemitraan antara Presight dan Asa Ren diharapkan akan berkomitmen menghasilkan beragam inovasi dan penambahan nilai dengan menggabungkan keahlian dan kemampuan yang dimiliki oleh masing-masing pihak dalam mencapai tujuan untuk mengembangkan ekosistem analisis performa olahraga yang lebih lengkap.
“Kami meyakini resight memiliki pemahaman yang luas tentang industri analitik olahraga yang tidak diragukan untuk menambah nilai bagi pelanggan yang lebih baik,” ucapnya.
Penandatanganan ini dihadiri langsung oleh Menteri Negara Perdagangan Luar Negeri UEA H.E Dr Thani bin Ahmed Al Zeyoudi, Menteri Kesehatan Indonesia Budi Gunadi Sadikin dan Charles Honoris, Wakil Ketua Umum Bidang Kesehatan Kamar Dagang dan Industri Indonesia.
Kedua perusahaan juga saling berdiskusi dan melakukan pertukaran MoU pada rangkaian kegiatan Forum Bisnis UEA di Bali, di hadapan H.E. Abdullah Salem Al Dhaheri, Duta Besar UEA untuk Indonesia, dan juga Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia.