Ahad 20 Nov 2022 09:00 WIB

AHY Sebut Ada yang tak Inginkan Terbentuknya Koalisi Nasdem-Demokrat-PKS

AHY akui banyaknya dinamika dalam permainan politik ini.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Teguh Firmansyah
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bersama Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyapa para keder Partai Demokrat sebelum melakukan pertemuan di kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta, Jumat (7/10/2022). Silahturahmi Anies-AHY tersebut membahas soal dinamika politik jelang Pilpres 2024. Republika/Prayogi
Foto: Republika/Prayogi
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bersama Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyapa para keder Partai Demokrat sebelum melakukan pertemuan di kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta, Jumat (7/10/2022). Silahturahmi Anies-AHY tersebut membahas soal dinamika politik jelang Pilpres 2024. Republika/Prayogi

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) melantik 27 pengurus Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Demokrat se-Jawa Barat. Dalam pidatonya di acara tersebut, ia menyampaikan perkembangan komunikasi dengan Partai Nasdem dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Ia mengatakan, saat ini Partai Demokrat dekat dengan kedua partai tersebut. Namun dalam komunikasi itu, AHY tak menampik adanya hambatan yang membuat ketiganya urung mendeklarasikan kerja sama politik bernama Koalisi Perubahan itu.

Baca Juga

"Hari ini kita berkomunikasi baik dengan dua partai yang ada di nasional, yaitu Nasdem dan PKS. Pertanyaan langsung dijawab, itu interaktif namanya, padahal saya tidak minta dia bertanya," ujar AHY dalam pidatonya yang menjawab pertanyaan salah satu kader Partai Demokrat di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Sabtu (19/11).

"Tetapi politik itu banyak sekali dinamika dan hantaman, ada yang tidak menginginkan itu terjadi," sambungnya.

Padahal, koalisi antara Partai Demokrat, Partai Nasdem, dan PKS disebutnya memiliki peluang yang besar untuk sukses di kontestasi nasional mendatang. Karenanya, ia meminta seluruh kader partai untuk terus berikhtiar.

"Tentu, tentu kalau (koalisi) itu terjadi, mungkin dianggap sebagai sebuah peluang bagi kita untuk sukses, sehingga banyak upaya agar itu tidak terjadi, tidak perlu khawatir, InsyaAllah sekali lagi jika kita punya niat yang baik, maka dijagalah ikhtiar besar kita ini," ujar AHY.

Dalam politik, ia mengatakan bahwa dinamika dan kemungkinan apapun masih dapat terjadi. Apalagi pendaftaran pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) baru dibuka pada Oktober 2023.

"Kapan pendaftaran? Oktober 2023, waktunya masih cukup jauh, tetapi kita ingin yakinkan tidak ingin mengulur-ngulur waktu tentunya, sepakat semuanya? tapi jangan juga tergesa-gesa," ujar putra sulung Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu.

Sebelumnya, Ketua DPP Partai Nasdem, Sugeng Suparwoto menjelaskan bahwa masih ada kesepakatan yang perlu dibicarakan dengan Partai Demokrat dan PKS. Namun, ia tak mengungkapkan kesepakatan apa yang belum terjalin antara ketiganya.

"Bahwa kita ini terus berkomunikasi, kita punya agenda menuntaskan hal-hal yang harus disepakati di antara partai-partai ini. Itu kita lakukan tidak selalu harus kemudian dimediakan, bahkan kami yakin kalau tiap proses kami ini dimediakan mungkin kami tidak bisa mikir serius," ujar Sugeng di Restoran Pagi Sore, Jakarta, Jumat (18/11).

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement