Ahad 20 Nov 2022 18:55 WIB

LAZISNU PBNU dan BPKH Resmikan Gedung STIKes KHAS Kempek Cirebon

NU Care-LAZISNU PBNU dan BPKH RI yang telah menyalurkan bantuan STIKes KHAS Kempek.

Pembangunan Gedung Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) KHAS Kempek Cirebon, Jawa Barat, Sabtu (19/11/2022).
Foto: istimewa
Pembangunan Gedung Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) KHAS Kempek Cirebon, Jawa Barat, Sabtu (19/11/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --NU Care-LAZISNU PBNU dalam Program Kemaslahatan yang bekerja sama dengan Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) RI, turut serta pada agenda Peresmian Pembangunan Gedung Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) KHAS Kempek Cirebon, Jawa Barat, Sabtu (19/11/2022).

Ketua Yayasan KHAS Kempek KH Muh Mustofa Aqil Siradj menyampaikan ucapan terima kasih kepada NU Care-LAZISNU PBNU dan BPKH RI yang telah menyalurkan bantuan bagi pembangunan gedung STIKes KHAS Kempek Cirebon.

Baca Juga

“Terima kasih kepada LAZISNU PBNU yang telah menjadi perantara dalam menyalurkan dana kemaslahatan dari BPKH kepada pihak Yayasan,” ucap Kiai Mustofa Aqil.

Menyoal pendidikan Islam dan ilmu Kesehatan, Kiai Mus menjelaskan bahwa kedua hal tersebut haruslah sejalan.

“Tidak bisa ilmu pengetahuan berjalan sendiri, tanpa adanya pengetahuan mengenai agama yang segalanya bersumber dari Allah Swt,” terang Kiai Mus yang juga Rais Syuriyah PBNU.

Kepala Unit Kerja Program Kemaslahatan dari LAZISNU PBNU H Muhammad Iqbal Lutfi juga mengucapkan terima kasih kepada para pihak yang telah menyelesaikan pembangunan gedung STIKes KHAS Kempek.

“Terima kasih kepada semua pihak, khususnya panitia pembangunan atas keikhlasannya yang turut serta menyelesaikan pembangunan gedung Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan KHAS Kempek bersama tim pelaksana NU Care-LAZISNU,” ungkap Gus Lutfi, biasa disapa.

Gus Lutfi pun memaparkan bahwa sebagai mitra BPKH, pihaknya telah menyalurkan dana kemaslahatan untuk para penerima manfaat dengan jumlah 296 program.

“NU Care-LAZISNU PBNU sebagai Mitra Kemaslahatan BPKH telah menyalurkan dana kemaslahatan atau DAU (Dana Abadi Umat) untuk para ashnaf sebanyak 296 program. Alhamdulillah dan terima kasih kepada BPKH yang telah memberikan kepercayaannya dan amanahnya kepada NU Care-LAZISNU,” ujarnya.

Menurutnya, jumlah program itu paling banyak di antara Mitra Kemasalahatan lain dari BPKH. “Dan ini (jumlah program) adalah yang terbanyak dan terbaik di antara para Mitra Kemaslahatan yang ada, sebanyak 15 mitra,” imbuhnya.

Sementara itu Kepala Divisi Pelaksana dan Monitoring Program Kemaslahatan BPKH RI Indriayu Afriana berharap dana kemaslahatan yang disalurkan dapat dirasakan oleh banyak pihak dan bermanfaat untuk umat.

Indriayu menegaskan dana tersebut tidak bersumber dari setoran awal jamaah haji. “Melainkan dana bagi hasil atau nilai pengembangan Dana Abadi Umat yang ditujukan untuk kemaslahatan umat, sesuai dengan asas prinsip syariah, kehati-hatian, nirlaba, transparan, dan akuntabel,” katanya.

Adapun bantuan yang disalurkan kepada Yayasan KHAS Kempek yakni berupa pembangunan gedung sekolah dengan luas 838,5 meter persegi berupa 3 ruang kelas, 1 ruang perpustakaan, 1 ruang kantor, 2 laboratorium, dan 9 toilet. Saat ini, pembangunan telah selesai 100 persen dan mulai difungsikan oleh pihak Yayasan yang bertepatan dengan dimulainya tahun ajaran baru.

“Bantuan ini diharapkan menjadi penggerak untuk pengembangan sarana dan prasarana pendidikan bagi mahasiswa dan pengajar STIKes KHAS Kempek Cirebon,” harap Indriayu.

Dirinya menambahkan, Program Kemaslahatan kerja sama BPKH dan NU Care-LAZISNU PBNU itu akan meningkatkan peran dalam cakupan kegiatan sosial kemanusiaan yang semakin luas. “Dan melalui kerja sama ini peningkatan kemajuan pendidikan dan dakwah secara bertahap dapat terwujud,” pungkasnya.

Untuk diketahui, bantuan dalam Program Kemaslahatan kerja sama BPKH merupakan komitmen BPKH dalam menyalurkan nilai manfaat dari hasil Dana Abadi Umat (DAU) yang sebagaimana diatur dalam PP No 5 Tahun 2018 Tentang Pelaksanaan Undang-Undang No 34 Tahun 2014 terkait pengelolaan keuangan haji serta diatur dalam PBPKH No 7 tentang prioritas kegiatan kemaslahatan, yang salah satunya ialah bidang pendidikan dan dakwah.

Turut hadir pada peresmian tersebut pengasuh Pondok Pesantren KHAS Kempek KH Niamillah Aqil Siradj selaku, Wakil Ketua II Bidang Administrasi dan Keuangan STIKes KHAS Kempek Ahmad Ashif Shofiyullah, Pimpinan Ponpes KHAS Kempek KH Muhammad bin Jafar, serta jajaran manajemen BPKH RI.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement