REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Produsen tahu tempe di DIY diberikan subsidi mengingat naiknya harga kedelai saat ini. Kepala Perum Bulog Kantor Wilayah Yogyakarta, Muhammad Attar Rizal mengatakan, subsidi yang diberikan sebesar Rp 1.000 per kilogram.
"Kedelai kita dapat penugasan dengan pola subsidi (sebesar) Rp 1.000 di atas harga pasar kepada Kopti (Koperasi Produsen Tempe dan Tahu Indonesia)," kata Attar di Yogyakarta belum lama ini.
Subsidi tersebut baru diberikan hanya untuk produsen tahu tempe. Saat ini, subsidi yang diberikan kepada produsen tahu tempe di DIY sudah masuk di tahap ketiga.
"Harga kedelai misalnya sekarang Rp 13.500, kita menjual ke mereka dikurangi seribu rupiah (yang disubsidi) jadi Rp 12.500," ujar Attar.
Hingga di pekan ketiga November 2022 ini, pihaknya sudah memberikan subsidi kedelai lebih dari 3.000 ton. Attar menyebut, pihaknya menargetkan per bulannya yang tersubsidi setidaknya mencapai 1.200 ton.
Attar menuturkan, subsidi kedelai ini merupakan kebijakan pemerintah pusat dan dibayarkan oleh pusat. Subsidi yang diberikan sesuai dengan yang diajukan produsen tahu tempe melalui KOPTI.
"Kan diajukan dulu oleh Puskopti ke kementerian terkait berapa kebutuhannya. Kita hanya mendapat penugasan itu, tolong layani Puskopti sesuai dengan kuota yang sudah ditetapkan. Kami akan bekerja sama dengan distributor untuk melayani permintaan itu," jelasnya.
Attar menjelaskan, berdasarkan instruksi pemerintah pusat, subsidi kepada produsen tahu tempe itu diberikan hingga akhir Desember 2022 nanti. Pihaknya belum dapat memastikan kedepannya pemberian subsidi ini akan diperpanjang atau tidak.
"Diperpanjang (setelah Desember) saya tidak tahu, itu regulasinya pusat. Tapi kuota (yang diberikan) itu sampai akhir Desember sementaa ini. Subsidi belum ke pedagang umum ya, baru ke pengrajin tahu tempe saja," tambah Attar.