REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sayang Cianjur, Jawa Barat, menyatakan pasien korban bencana gempa tersisa 86 orang di hari ketiga, Rabu (23/11/2022). Plt Direktur Utama RSUD Sayang Cianjur Darmawan Setiabudhi Dahlan mengatakan sejak hari pertama pascagempa pihaknya menangani 656 pasien korban gempa.
Saat ini sebagian sudah dirujuk ke rumah sakit (RS) lain atau dipulangkan karena sudah sehat. "Jadi ada yang dirujuk ke 11 rumah sakit, yakni ke RSHS Bandung, RS Sukabumi, RS Samsudin, RS Ujungberung, RS Santosa, RS Boromeus, RS Ciawi, dan lainnya, semuanya 11 rumah sakit," kata Darmawan di RSUD Cianjur.
Selain itu, sebanyak 112 orang pasien yang meninggal dunia di RSUD Cianjur saat menjalani perawatan medis.
Pasien yang tersisa itu masih dirawat di luar gedung RSUD Cianjur menggunakan tenda. Karena, RSUD Cianjut masih menunggu pengecekan kelaikan gedung yang akan dilakukan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
"Yang sahih dari Kementerian PUPR, kalau kami kirim konsultan nanti bisa meleset," kata dia.
Meski begitu, menurutnya RSUD Cianjur sudah kembali membuka poli pelayanan umum kepada masyarakat yang ingin berobat. Namun, kata dia, belum semua poli pelayanan umum buka.
"Baru enam dulu, tapi sebentar lagi semuanya akan buka, dan sementara ini di tenda dulu," kata Darmawan.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan gempa di Cianjur menimbulkan sebanyak 268 korban jiwa. Dari jumlah tersebut 122 jenazah di antaranya sudah teridentifikasi.
Selain itu, ada sebanyak 151 orang yang masih dalam pencarian karena dinyatakan hilang. Kemudian ada sebanyak 1.083 orang mengalami luka-luka dan 58.362 orang dalam pengungsian.