REPUBLIKA.CO.ID,Niat memiliki keutamaan dalam ajaran Islam. Amal seseorang akan mendapatkan pahala berlipat bila diawali dengan niat yang baik. Bahkan ketika orang yang telah berniat melakukan amal kebaikan namun dia tidak mampu melakukannya maka Allah SWT tetap memberikan pahala karena niat baiknya.
Muallif Simtud Durar Habib 'Ali Al Habsyi pernah berkata kepada murid-muridnya, anak-anaknya dan para sahabatnya untuk menetapkan niat yang banyak. Bila tidak tahu atau tidak bisa maka hendaknya seseorang memasukan niatnya ke dalam niat syekh atau guru. Maksudnya hendaklah meneladani niat baik seorang ulama atau guru atau orang tua.
Berikut lafaz doa meneladani niat seorang ulama yang diajarkan oleh Habib Ali Al Habsyi. Doa ini dapat ditemukan pada Biografi Habib Ali Al Habs yang disusun Habib Husein Anis Al Habsyi dan diterbitkan Pustaka Zawiyah.
نويت ما نوى شيخى فلان نويت مانوا اهلي واجدادي نويت مانوى حبيبي علي
Nawaitu maanawa syaikhi fulan, nawaitu maanawa ahli wa ajdadi, nawaitu maanawa habibi 'Ali.
Aku berniat seperti niat syekhku fulan, aku berniat seperti niat keluarga dan leluhurku, aku berniat seperti niat kekasihku Ali Al Habsyi
Habib Ali mengajarkan lafadz doa meneladani niat baik seorang ulama atau guru atau orang tua bersandarkan pada keterangan Rasulullah SAW. Bahwa dalam sebuah riwayat Nabi Muhammad SAW pernah mengajarkan doa berikut kepada Sayyidah Aisyah.
اللهم إني أسألك مما سألك منه عبدك ونبيك محمد صلى الله عليه وسلم واعوذ بك من شر ما استعاذك منه عبدك ونبيك محمد صلى الله عليه وسلم
Allahumma inni asaluka mimma saalaka minhu 'abduka wa nabiyuka Muhammadun shollallahu 'alaihi wa salama wa a'udzubika min syari maa sta'aadzaka minhu 'abduka wa nabiyuka Muhammadun shollallahu 'alaihi wa salama.
Ya Allah, aku memohon kepadaMu apa yang dimohon oleh Hamba dan NabiMu Muhammad SAW. Dan aku berlindung kepadaMu dari semua yang hamba dan nabiMu memohon perlindunganMu darinya.